Antara Maulid Dan Haul
Posted by
Unknown
on
Tuesday, January 06, 2015
with
No comments
Sebaik apapun agama atau perangai seorang manusia, jarang
sekali apabila telah meninggal dunia masih diperingati secara meriah
hari kelahirannya, layaknya ketika masih hidup. Yang ada,
manusia-manusia yang baik (husnul khotimah) akan diperingati hari
meninggalnya dengan diadakan acara haul (peringatan hari meningal) sebagai wujud guna meneladani
ajaran atau jejak langkahnya. Sedangkan manusia yang tidak baik (su'ul
khotimah), jangankan ulang tahun hari kelahiran, haulnya pun orang lain belum tentu ada
yang mau memperingatinya.
Seorang manusia akan dinilai baik atau buruk oleh orang lain dalam hal
agama dan perangainya ketika manusia tersebut telah meninggal dunia, atau
ketika sudah terlihat mempunyai kelebihan saat masih muda, dan golongan
yang terakhir itupun dalam jumlah yang sangat sedikit.
Adalah
Rasulullah saw, dengan segala kelebihan dan keistimewaan beliau yang
sudah diharapkan kedatangan atau kelahirannya oleh semua makhluk bahkan
seluruh alam. Allah swt dalam hadits qudsiNya, "Seandainya tidak demi
engkau, seandainya tidak demi engkau Muhammad, maka Aku tidak akan
menciptakan dunia seisinya (laulaka laulaka lama kholaqtul aflak)."
Dengan sifat ma'sumnya, Rasul juga dipastikan tidak akan melakukan
kemaksiatan yang akan menyebabkan dosa sehingga menyebabkan masuk neraka. Maka,
semenjak lahir seorang Rasul sudah dipastikan kelak akan meninggal
dengan husnul khotimah dan menjadi penghuni surga.
Dari logika
itulah, tidak kita jumpai acara "Haul Nabi Muhammad Saw", tapi yang
masyhur adalah "Maulid Rasulullah Saw". Kita juga jarang mendengar
manusia selain Rasul, ketika telah meninggal masih dirayakan hari ulang
tahun kelahirannya, yang sering ada paling peringatan acara haulnya.
Meniru seperti Rasul dalam hal tersebut (maulid) sangatlah sulit, tapi
kita masih punya kesempatan kelak ketika telah meninggal dunia, orang
lain ada yang mau memperingati haul, tapi dengan syarat harus menjadi
manusia yang baik dengan meniru jejak Rasul dan ajaran agamanya sehingga
bisa mati dalam keadaan husnul khotimah.
Allahummahtim bihusnil khotimah wa shollallahu 'ala Sayyidina Muhammad.
Categories:
Hikmah
0 komentar :
Post a Comment