Pemuja Rahasia
Posted by
Unknown
on
Saturday, January 24, 2015
with
No comments
Bagaimana tidak dibikin stres, Zaid yang sejak tiga tahun lalu
berkenalan dengan Barkah, tanpa henti-hentinya selalu memanjat doa di
setiap malam, hingga timbul kemantapan bahwa kelak Barkahlah yang akan
bersanding di pelaminan bersamanya. Ternyata tanpa disangka-sangka,
Barkah malah takluk oleh lamaran Joko Widodo anak sulung Pak Lurah di
desanya.
Move on!! Begitulah yang kira-kira sedang dijalani Zaid dengan mengerahkan sisa-sisa kekuatan batin yang ia miliki
untuk menghapus asa yang telah dibangunnya sekian lama. Salah satu yang
ia lakukan adalah dengan sowan mengunjungi Guru Ngajinya, besar harapan
mendapatkan barokah dan doa serta petuah bijak agar nantinya bisa
teribur hatinya yang sedang galau dan bisa lebih tenang.
Benar sekali, sehabis sowan pada Gurunya, Zaid merasa terlahir kembali
dengan semangat anti galau setelah mendengar Gurunya dengan halus dan
penuh wibawa dawuh:
"Siapakah orang yang diam-diam sering menyebut namaku dalam doanya? Emang ada ?" gerutu dalam hatinya penuh tanya sambil sedikit senyum tanpa seorangpun yang melihatnya.
Pada saat Zaid berpamitan pulang, Guru Ngajinya juga tidak lupa berpesan agar muridnya itu selalu mengingat ayat Allah, "Boleh jadi kamu membenci sesuatu, padahal ia amat baik bagimu, dan boleh jadi (pula) kamu menyukai sesuatu, padahal ia amat buruk bagimu; Allah mengetahui, sedang kamu tidak mengetahui." [QS. Al Baqarah : 216]
"Jika akhirnya kamu tidak bersama dengan orang yang sering kau sebut dalam doamu, mungkin kamu akan dibersamakan dengan orang yang diam-diam sering menyebut namamu dalam doanya."Setelah hati dan pikirannya dirasa cukup tenang, Zaid pulang ke rumahnya dengan senyum ceria. Namun, di tengah perjalanan keceriaan itu terhenti sejenak saat sebuah pertanyaan yang bekaitan dengan dawuh Guru Ngaji tadi kembali muncul dalam pikirannya:
"Siapakah orang yang diam-diam sering menyebut namaku dalam doanya? Emang ada ?" gerutu dalam hatinya penuh tanya sambil sedikit senyum tanpa seorangpun yang melihatnya.
Pada saat Zaid berpamitan pulang, Guru Ngajinya juga tidak lupa berpesan agar muridnya itu selalu mengingat ayat Allah, "Boleh jadi kamu membenci sesuatu, padahal ia amat baik bagimu, dan boleh jadi (pula) kamu menyukai sesuatu, padahal ia amat buruk bagimu; Allah mengetahui, sedang kamu tidak mengetahui." [QS. Al Baqarah : 216]
Categories:
Hikmah
0 komentar :
Post a Comment