Tertawa Berlebihan Menurut Agama Dan Ilmu Kedokteran
Posted by
Unknown
on
Monday, January 19, 2015
with
No comments
Rasulullah Saw. adalah orang yang paling banyak tertawa. Namun
tertawa beliau Saw. adalah senyum lebar yang sangat cerah namun tidak
bersuara, apalagi terbahak-bahak. Dari Abu Hurairah radhiallahu anhu dia berkata: Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda:
لَا تُكْثِرُوا الضَّحِكَ فَإِنَّ كَثْرَةَ الضَّحِكِ تُمِيتُ الْقَلْبَ
“Janganlah kalian banyak tertawa, karena banyak tertawa akan mematikan hati.” (HR. At-Tirmizi no. 2227, Ibnu Majah no. 4183)
Dari Aisyah isteri Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam, bahwa dia berkata:
مَا رَأَيْتُ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ مُسْتَجْمِعًا ضَاحِكًا حَتَّى أَرَى مِنْهُ لَهَوَاتِهِ إِنَّمَا كَانَ يَتَبَسَّمُ
“Saya tidak pernah melihat Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam
tertawa terbahak-bahak hingga kelihatan tenggorokan beliau, beliau
biasanya hanya tersenyum.” (HR. Al-Bukhari no. 6092 dan Muslim no. 1497)
Dan berkata Imam an-Nawawi: “Banyak tertawa adalah penyebab gelap dan kerasnya hati.” Rasulullah
Saw. membenci tertawa terbahak-bahak, sebagaimana hadits: “Barangsiapa
yang terbahak-bahak dalam shalatnya maka ia mengulang wudhunya dan
shalatnya.” Maka menurut madzhab Hanafi tertawa terbahak-bahak
membatalkan wudhu. (Faidh al-Qadir juz 4 halaman 259).
Berkata pula Ali bin Husein Ra.: “Barangsiapa yang tertawa
terbahak-bahak, maka runtuhlah sebagian dari ilmunya.” (Sunan ad-Darimi
no. 583). Dan masih banyak lagi riwayat mengenai hal ini.
Namun
sebagian para da’i di negeri kita menganggap tertawa saat menyampaikan
ceramah merupakan suatu cara agar masyarakat awam asyik dengan
pembahasan, asyik dengan syariah, dan mereka bermaksud agar hadirin
tidak mengantuk, dan dipakailah hal-hal yang lucu untuk menarik
perhatian orang yang belum menyukai majelis taklim.
Habib Mundzir al-Musawa tidak setuju akan tertawa yang berlebihan. Menurut beliau, menarik
perhatian muslimin tidak perlu dengan tawa terbahak-bahak, cukuplah
badut di tv-tv, tak pantas pula terbahak-bahak di majelis taklim. Sebab
tak pantas bagi orang muslim yang berakal untuk menjadikan ayat-ayat
al-Quran sebagai bahan lelucon, dan terlebih lagi di masjid-masjid.
Namun barangkali boleh-boleh saja menjadikan sedikit lelucon untuk
melebur ketegangan, tapi tak sepantasnya dengan tawa terbahak-bahak
apalagi berkelanjutan.
Sebagian muslimin sudah keasyikan dengan
mengundang da’i yang sekaligus badut, walaupun ia habib atau kyai, ia
tetap dalam kesalahan yang fatal bila menjadikan al-Quran sebagai bahan
badut. Dan lebih mnyedihkan lagi adalah majelis taklim yang setiap
minggunya merupakan medan tawa terbahak-bahak. Na’udzubillah dari
keadaan muslimin yang seperti ini. Maka bagi kita untuk saling
mengingatkan agar tak menjadikan masjid-masjid kita sebagai majelis tawa
dan lelucon.
Dalam Ilmu Kedokteran : "Waspadai Cidera Pada Rahang karena Tertawa Terbahak-Bahak"
Rahang adalah struktur tulang yang berada di sekitar mulut dan gigi, di mana tulang tersebut akan bergerak naik dan turun di saat melakukan gerakan mengunyah. Bagian teratas dari rahang disebut rahang atas dan bagian terbawah disebut rahang bawah hanya rahang bagian bawah saja yang dapat berpindah atau bergeser. Kedua bagian rahang tersebut saling dihubungkan dengan engsel di dalam tengkorak. Engsel ini terletak di depan telinga (Engsel Temporomandibular), dan merupakan sambungan otot yang kuat dari rahang tengkorak .
Keretakan atau bergesernya rahang merupakan cedera yang biasa terjadi. Bergesernya rahang dapat diartikan bahwa rahang bawah telah bergeser dari posisi awalnya (posisi normal) dan bisa terjadi hanya pada salah satu engsel saja atau dialami oleh kedua engsel tersebut (kiri dan kanan). Sedangkan patah atau retak pada rahang dapat diartikan bahwa terdapat keretakan atau patah pada tulang rahang.
Rahang adalah struktur tulang yang berada di sekitar mulut dan gigi, di mana tulang tersebut akan bergerak naik dan turun di saat melakukan gerakan mengunyah. Bagian teratas dari rahang disebut rahang atas dan bagian terbawah disebut rahang bawah hanya rahang bagian bawah saja yang dapat berpindah atau bergeser. Kedua bagian rahang tersebut saling dihubungkan dengan engsel di dalam tengkorak. Engsel ini terletak di depan telinga (Engsel Temporomandibular), dan merupakan sambungan otot yang kuat dari rahang tengkorak .
Keretakan atau bergesernya rahang merupakan cedera yang biasa terjadi. Bergesernya rahang dapat diartikan bahwa rahang bawah telah bergeser dari posisi awalnya (posisi normal) dan bisa terjadi hanya pada salah satu engsel saja atau dialami oleh kedua engsel tersebut (kiri dan kanan). Sedangkan patah atau retak pada rahang dapat diartikan bahwa terdapat keretakan atau patah pada tulang rahang.
Keretakan atau bergesernya rahang biasanya terjadi bila ada cedera pada wajah, seperti akibat benturan keras pada wajah akibat kecelakaan motor, cedera pada saat berolahraga, jatuh dari tempat yang tinggi, bahkan hal-hal yang tanpa sadar sering kita lakukan seperti tertawa terbahak-bahak atau menguap yang terlalu lebar.
Gejala - gejala bila mengalami keretakan atau bergesernya rahang antara lain:
1. Terasa nyeri pada rahang disaat mengunyah atau mengigit
2. Rahang terasa kaku
3. Kesulitan membuka mulut dengan lebar
4. Bengkak atau terjadi perubahan yang tidak normal pada pipi atau rahang
5. Mati rasa terutama dibagian bawah bibir
6. Wajah membengkak
7. Wajah menjadi memar
8. Kerusakan atau gangguan pada gigi
Bila mengalami gejala seperti tersebut di atas sebelum ditangani oleh dokter ahli maka pertolongan pertama yang dapat dilakukan oleh diri sendiri adalah dengan menyanggah bagian rahang dengan kedua tangan (seperti menopang) dan segeralah periksa ke dokter, karena bila terlambat akan berakibat fatal seperti tiba - tiba mulut tidak bisa dikatupkan lagi..atau dibuka kembali, nah kalau sudah begini mau tidak mau harus segera dilakukan operasi.
Keretakan atau bergesernya rahang biasanya dapat disembuhkan atau dipulihkan kembali dengan pengobatan medis, walaupun kemungkinan cedera lagi dapat terjadi atau terulang kembali setelah masa pemulihan. Biasanya cedera terjadi kembali dikarenakan ada beberapa komplikasi seperti :
1. Jalannya udara tersumbat / tidak lancar
2. Pendarahan
3. Pernafasan terganggu karena ada darah atau makanan yang masuk kedalam paru - paru
4. Infeksi pada rahang atau wajah
5. Rahang bergeser kembali ( kambuh )
6. Nyeri pada Ensel rahang
7. Kesulitan dalam berbicara ( sementara )
8. Kesulitan dalam mengunyah makanan ( sementara )
9. Masalah pada gigi
Categories:
Syariah
0 komentar :
Post a Comment