Permasalahan Hutang dan Doa Agar Terhindar Darinya
Posted by
Unknown
on
Sunday, January 04, 2015
with
No comments
اَللَّهُمَّ إِنِّيْ أَعُوْذُ بِكَ مِنَ الْهَمِّ وَالْحُزْنِ، وَالْعَجْزِ وَالْكَسَلِ، وَالْبُخْلِ وَالْجُبْنِ، وَضَلَعِ الدَّيْنِ وَغَلَبَةِ الرِّجَالِ.
Allohumma inni a'udzubika minal hammi wal hazan, wal 'ajzi wal kasal, wal bukhli wal jubni, wad dhola'id dain wa gholabatir rijal.
"Ya Allah! Sesungguhnya aku berlindung kepadaMu dari (hal yang) menyedihkan dan menyusahkan, lemah dan malas, bakhil dan penakut, lilitan hutang dan penindasan orang.” (HR. Bukhari)
Walaupun Rasul mengajarkan do'a tersebut, bukan berarti kita seenaknya hutang kesana kemari tanpa prosedur alias gali lobang tutup lobang. Bahkan yang lebih parah lagi jika niat berhutang tapi tidak untuk mengembalikannya di kemudian hari. Ini bisa berakibat fatal karena sebab niat bisa berefek pada praktek sesungguhnya. Padahal masalah hutang akan dituntut sampai di akhirat kelak. Jadi berhati-hatilah ketika kita berniat ingin berhutang pada orang lain. Pesan Baginda Nabi saw. dalam hadisnya:
مَنْ أَخَذَ اَمْوَالَ النَّاسِ يُرِيْدُ أَدَّاهَا اَدَّى اللهُ عَنْهُ وَمَنْ أَخَذَهَا يُرِيْدُ إِتْلاَفَهَا أتْلَفَهُ اللهُ
"Barangsiapa meminjam harta orang lain (hutang) disertai niat akan mengembalikannya, niscaya Alloh akan menjadikannya mampu untuk mengembalikannya. Barangsiapa meminjamnya dengan tujuan untuk merusaknya, niscaya Alloh akan merusaknya (tidak mampu mengembalikannya).” (HR. Bukhori)
Categories:
Syariah
0 komentar :
Post a Comment