Media Islam online untuk pemberitaan, syi'ar Islam, dakwah dan kajian.

Thursday, May 28, 2015

Tahlilan 7 Hari Sejak Dulu Sudah Populer di Makkah dan Madinah

Ilustrasi tahlilan @ msupriyanto.blogdetik.com

Imam al-Hafidz Jalaluddin as-Suyuthi asy-Syafi’i rahimahullah (salah satu pengarang kitab tafsir Jalalain) didalam al-Hawi lil-Fatawi menceritakan bahwa kegiatan 'tahlilan' berupa memberikan makan selama 7 hari setelah kematian merupakan amalan yang tidak pernah ditinggalkan oleh umat Islam di Makkah maupun Madinah. Hal itu berlangsung hingga masa beliau :

Sunday, May 17, 2015

Kisah Isra' Mi'raj Nabi Muhammad Saw.

Diterjemahkan dengan ringkas dari Kitab Al Anwaarul Bahiyyah Min Israa’ Wa Mi’raaj Khoiril Bariyyah, Karya Al Imam Al Muhaddits As Sayyid Muhammad bin Alawy Al Hasany RA.

Pada suatu malam Nabi Muhammad Saw. berada di Hijir Ismail dekat Ka’bah al Musyarrofah, saat itu beliau berbaring diantara paman beliau, Sayyiduna Hamzah dan sepupu beliau, Sayyiduna Ja'far bin Abi Thalib, tiba-tiba Malaikat Jibril, Mikail dan Israfil menghampiri beliau lalu membawa beliau ke arah sumur zamzam, setibanya di sana kemudian mereka merebahkan tubuh Rasulullah untuk dibelah dadanya oleh Jibril As.

Dalam riwayat lain disebutkan suatu malam terbuka atap rumah Beliau Saw, kemudian turun Jibril As, lalu Jibril membelah dada beliau yang mulia sampai di bawah perut beliau, lalu Jibril berkata kepada Mikail: “Datangkan kepadaku nampan dengan air zam-zam agar aku bersihkan hatinya dan aku lapangkan dadanya”.

Thursday, May 14, 2015

Menyantap Ikan Pemakan Kotoran Manusia


Ikan dalam keadaan hidup-hidup maupun bangkainya, dihukumkan halal. Bagi yang hobi, ikan bisa diolah dengan pelbagai macam cara dan aneka bumbu. Ikan bisa dibakar, digoreng, dipepes, atau diolah dengan lain cara. Status hukumnya bisa sedikit bergeser bagi ikan pemakan kotoran di sebuah empang.

Namun demikian Rasulullah Saw. seperti dalam riwayat Turmudzi mengajarkan umatnya untuk menunda selama beberapa hari jika mau mengonsumsi hewan pemakan kotoran. Dari sana ulama menetapkan kemakruhan memakan hewan demikian.