4 Macam Golongan Manusia
Posted by
Unknown
on
Wednesday, November 12, 2014
with
No comments
Mengkondisikan dunia batiniah yang berada di dalam serta menghbungkannya dengan aktifitas keseharian lahiriah bukanlah pekerjaan yang mudah dilakukan. Menurut Syaikh Abdul Qadir al-Jailani menghubungkan kondisi keduanya terletak pada kondisi tiga hal yaitu, hati, lisan dan karya. Kondisi
hati harus senantiasa hidup dan aktif, sedangkan kondisi lisan sebaiknya
selalu pasif dan mati, sedangkan badan harus selalu berkarya dan
berkreasi.
Dalam salah satu wasiatnya sebagaimana dinukil oleh Syikh Nawawi Al-Bantani dalam Nashaihul Ibad, Sayyidul Auliya Syaikh Abdul Qadir al-Jailani pernah berpendapat bahwa tipe manusia dapat dibagi dalam empat kelompok besar:
رَجُلٌ لاَ لِسَانَ لَهُ وَلاَ قَلْبَ وَهُوَ العَاصِى العَبِيّ
Pertama, yaitu kelompok manusia yang tidak berlidah dan tidak berhati merekalah
para pendurhaka kepada Allah. Maka janganlah kita sampai tergolong
seperti mereka, apalagi berteman dengannya. Karena merekalah penghuni
sah neraka.
رَجُلٌ لَهُ لِسَانٌ
بِلاَ قَلْبٍ فَيَنْطِقُ بِالْحِكْمَةِ وَلَايَعْمَلُ بِهَا يَدْعٌو
النَّاسَ اِلَى اللهِ تَعَالىَ وَهُوَ يَفِرّ مِنْهٌ
Kedua, yaitu
golongan yang memiliki lisan tetapi tidak berhati. Mereka berbicara
dengan manisnya hikmah namun tidak mengamalkannya. Bahkan mereka
mengajak orang-orang untuk menuju Allah swt. Tetapi mereka sendiri malah
menjauhkan diri dari-Nya. Kepada mereka Syaikh Abdul Qadir
mewanti-wanti kepada jangan sampai terbujuk keindahan rangakaian katanya
yang dapat membakar mu bahkan dapat pula kebusukan hatinya membunuhmu.
رَجُلٌ لَهُ قَلْبٌ
بِلَا لِسَانٍ وَهٌوَ مُؤْمِنٌ سَتَرَهُ اللهُ تَعَالَى عَنْ خَلْقِهِ
وَبَصَرِهِ بِعُيُوْبِ نَفْسِهِ وِنَوَّرَ قَلْبَهُ وعَرَّفَهُ غَوَائِلَ
مُخَالَطَةِ النَّاسِ وَشُؤْمِ الكَلاَمِ وَهُوَ وَلِيُّ اللهِ تعالى
مَحْفُوْظٌ فى سِتْرِ الله تعالى
Ketiga, yaitu kelompok memiliki hati tetapi tidak berlisan, merekalah orang
mukmin yang disembunyikan Allah swt dari orang lain, serta Allah jaga
matanya dengan perasaan hina akan dirinya sendiri. Kepada hati kelompok
inilah Allah memberikan cahaya, sehingga mereka mengerti dampak bergumul
(terusmenerus) dengan sesama manusia serta bahayanya banyak bicara.
Mereka inilah kekasih (wali) Allah swt yang senantiasa disembunyikan
Allah (dari khalayak ramai).
رَجُلٌ تَعَلَّمَ
وَعَلَّمَ وَعَمِلَ بِعِلْمِهِ وَهُوَ الْعَالِمُ بِالله تعالى وايَاتِه
اسْتَوْدَعَ اللهُ قَلْبَهُ غَرَائِبَ عِلْمِهِ وَشَرّحَ صَدْرَه
لِقَبُوْلِ الْعُلُوْم
Keempat, yaitu orang-orang yang belajar
dan mengajar dan beramal dengan ilmunya itulah orang-orang yang mengerti
kebesaran Allah. Oleh karena itulah menitipkan dalam hati mereka
berbagai ilmu dan pengetahuan dan juga Allah lapangkan dadanya guna
menerima titipan-titpan pengetahuan tersebut. Maka kepada kelompok terakhir ini jangan sampai kita menjauhinya
apalagi menentangnya. Bahkan kalau perlu sering-seringlah mendekatinya
agar mendapatkan nasihat yang berguna.
Demikianlah empat macam golongan manusia hasil pengkelompokan Syiakh
Abdul Qadi al-Jailani. Tentunya pengelompokan ini merupakan hasil
penelitian yang cermat dengan berbagai pertimbangan dhahir dan bathin.
Mengingat beliau sebagai seoang sayyidul auliya yang mengetahui dengan
persis karakter manusia-manusia yang dicintai maupun dibenci Allah swt.
Selanjutnya Syaikh Abdul Qadir menutup nasihat dan hasil penelitiannya ini dengan sebuah penekanan yang berbunyai:
اِعْلَمْ اَنَّ أَصْلَ
الزُّهْدِ الإِجْتِنَابُ عَنِ الْمَحَارِمِ كَبِيْرُهَا وَصَغِيْرُهَا
وَاَدَاءُ جَمِيْعِ الْفَرَائِضِ يَسِيْرُهَا وَعَسِيْرُهَا وَتَرْكُ
الدُّنْيَا عَلىَ اَهْلِهَا قَلِيْلُهَا وِكَثِيْرُهَا
"Ketahuiah bahwa pokok-pokok ajaran zuhud adalah menjauhi berbagai
hal-hal yang dilarang (haramkan) Allah swt, baik yang besar maupun
kecil. Serta menjalankan berbagai kewajiban (faraidh) baik yang mudah
maupun yang susah. Serta menyerahkan urusan dunia kepada para aahlinya
(yang berekepentingan) baik urusan kecil maupun urursan besar."
Categories:
Tausyiyah
0 komentar :
Post a Comment