Wali dari Anak Hasil Zina
Posted by
Unknown
on
Tuesday, July 02, 2013
with
13
comments
Status anak dari hubungan zina diperinci sebagai berikut :
A. Jika dilahirkan lebih dari enam bulan setelah akad nikahnya (hubungan badan), maka ada dua keadaan :
-
Jika ada kemungkinan anak tersebut dari suami, karena ada hubungan
badan setelah akad nikah misalnya, maka nasabnya tetap ke suami, berarti
berlaku baginya hukum-hukum anak seperti hukum waris, wali nikah dll.
Karena itu suami diharamkan meli’an istrinya atau meniadakan nasab anak
tersebut darinya (tidak mengakui sebagai anaknya).
- Jika
tidak memungkinkan anak tersebut darinya seperti belum pernah ada
hubungan badan semenjak akad nikah hingga melahirkan, maka nasab anak
hanya ke istri bahkan wajib bagi suami meli’an dengan meniadakan nasab
anak darinya (tidak mengakui sebagai anaknya). Hal ini untuk menjaga
agar tidak terjadi hak waris kepada anak.
B. Jika dilahirkan kurang dari enam bulan setelah akad nikahnya (hubungan badan),
maka anak tersebut tidak bisa dinasabkan kepada suami dan tidak wajib
bagi suami untuk meli’an istrinya. Bagi anak tidak berhak mendapatkan
waris karena tidak ada sebab-sebab yang mendukung hubungan nasab.
Ini
berlaku bagi anak yang dilahirkan laki-laki ataupun perempuan. Berarti
bapak sebagai wali dalam menikahkan anak perempuannya jika diakui
nasabnya dan hakim sebagai walinya jika tidak diakui nasabnya.
Perlu diperhatikan, walaupun status anak tidak bisa dinisbatkan kepada suami, tetap dinyatakan mahram
baginya dikarenakan dia menjadi suami ibunya yang melahirkannya (bapak
tiri) jika telah berhubungan badan dengan ibu yang melahirkannya.
Kitab Bughyatul Mustarsyidin hal 235-236
مسئلة
ي ش ) نكح حاملا من الزنا فولدت كاملا كان له أربعة أحوال إما منتف عن
الزوج ظاهرا وباطنا من غير ملاعنة وهو المولود لدون ستة أشهر من إمكان
الإجتماع بعد العقد أو لأكثر من أربع سنين من آخر إمكان الإجتماع وإما لاحق
به وتثبت له الأحكام إرثا وغيره ظاهرا ويلزم نفيه بأن ولدت لأكثر من الستة
وأقل من الأربع السنين وعلم الزوج أو غلب على ظنه أنه ليس منه بأن لم يطأ
بعد العقد ولم تستدخل ماءه أو ولدت لدون ستة أشهر من وطئه أو لأكثر من أربع
سنين منه أو لأكثر من ستة أشهر بعد استبرائه لها بحيضه وثم قرينة بزناها
ويأثم حينئذ بترك النفي بل هو كبيرة وورد أن تركه كفر وإما لاحق به ظاهرا
أيضا لكن لا يلزمه نفيه إذا ظن أنه ليس منه بلا غلبة بأن استبرأها بعد
الوطء وولدت به لأكثر من ستة أشهر بعده وثم ريبة بزناها إذ الاستبراء أمارة
ظاهرة على أنه ليس منه لكن يندب تركه لأن الحامل قد تحيض وإما لاحق به
ويحرم نفيه بل هو كبيرة وورد أنه كفر إن غلب على ظنه أنه منه أو استوى
الأمران بأن ولدت لستة أشهر فأكثر إلى أربع سنين من وطئه ولم يستبرئها بعده
أو استبرأها وولدت بعده بأقل من الستة بل يلحقه بحكم الفراش كما لو علم
زناها واحتمل كون الحمل منه أو من الزنا ولا عبرة بريبة يجدها من غير قرينة
فالحاصل أن المولود على فراش الزوج لاحق به مطلقا إن أمكن كونه منه ولا
ينتقي منه إلا بللعان والنفي تارة يجب وتارة يحرم وتارة يجوز ولاعبرة
بإقرار المرأة بالزنا وإن صدقها الزوج وظهرت أماراته .
Kitab I'anatut Tholibin juz 3 hal 327
(قوله:
لا مخلوقة من ماء زناه) أي لا يحرم نكاح مخلوقه من ماء زناه: إذ لا حرمة
لماء الزنا لكن يكره نكاحها خروجا من خلاف الامام أبي حنيفة رضي الله
عنه.ومثل المخلوقة من ماء الزنا المخلوقة من ماء استمنائه بغير يد حليلته
والمرتضعة بلبن الزنا، وإن أرضعت المرأة بلبن زنا شخص بنتا صغيرة حلت له،
ولا يقاس على ذلك المرأة الزانية، فإنها يحرم عليها ولدها بالاجماع.والفرق
أن البنت انفصلت من الرجل وهي نطفة قذرة لا يعبأ بها، والولد
انفصل من المرأة وهو إنسان كامل
File Dokumen Fiqh Menjawab
Categories:
Syariah
13 komentar :
kasihan anak yg tdak pernah minta dilahirkan jadi korban ulah ibu bapaknya,. masa sih hukum Islam gak adil gtu??
Gak adilnya dalam hal apa Mas?
Masalah status anak hasil zina dalam kehidupannya kelak tidak dihubungkan dengan dosa orang tuanya. Ketika anak hasil zina tersebut berbuat baik di dunia maka tetap masuk surga, begitu juga sebaliknya.
Kalau bapak tiri berarti tidak sah menjadi wali nikah jika anak perempuannya menikah. Dengan begitu siapa yang berhak menjadi wali?
Mohon dibalas.. saya vivi dari solo
Yg menjadi wali nikah atau yg boleh menikahkan adalah wali hakim (KUA)
Kan kalau kebanyakan yang terjadi di masyarakat dikarenakan aib biasanya dinasabkan kepada bapak tiri,(di dalam akta kelahiran pun demikian) jadi kalau menikah bapak tiri menjadi wali nikah. Bagaimana itu pak ustadz? Apakah nikah mereka sah? Seandainya pakai wali hakim, menjadi binti siapa nanti diucap saat menikah yang benar?
Ayah tiri tidak memiliki hak perwalian dalam pernikahan. Dia tidak bisa menjadi wali nikah anak tirinya. Memaksakan diri untuk menikahkan anak tiri, bisa menyebabkan pernikahan tidak sah, karena dia tidak berhak menjadi wali.
Maka, daripada akibat yang ditimbulkan bisa sangat fatal jika dinikahkan oleh wali ayah tiri, orang tua harus berpikir sampai hal itu.
Misalkan anak perempuan (hasil zina) punya adik laki laki apa adiknya bisa menjadi wali? Terima kasih mohon di balas!
Tetep gak bisa Mba Ayu
nak tanya....Kitab Bughyatul Mustarsyidin yg dirujuk tu cetakan yg ke berapa?
Yg berhak jd wali adalah bapaknya yg asli, anak dlaki dr asli tsb, paman2 nya dr bpk asli baru wali hakim
TANYA AJA AMA BAPAK IBU MU,,,,?
bgm status anak hasil dari pernikahan yang tdk sah (dimana pernikahannya di-wali-in oleh orang tua angkatnya)? tks
Post a Comment