Bangsa Indonesia Adalah Bangsa Yang Dicintai Rasulullah Saw.
Posted by
Unknown
on
Sunday, March 22, 2015
with
No comments
Abuya As-Sayyid Muhammad bin As-Sayyid Alwi Al-Maliki Al-Hasani |
Tatkala Prof. DR. al-Muhaddits as-Sayyid Muhammad bin Alawi al-Maliki bersama rombongan ulama lainnya pergi berziarah ke Makam Rasulullah Saw., tiba-tiba beliau diberikan kasyaf (tersingkapnya hijab) oleh Allah Swt. dapat jumpa dengan Nabi Saw. Di belakang Nabi Muhammad Saw. sangat banyak orang yang berkerumunan. Ketika ditanya oleh as-Sayyid Muhammad al-Maliki: “Ya Rasulullah, siapakah orang-orang itu?”
Rasulullah Saw. pun menjawab: “Mereka adalah ummatku yang sangat aku cintai.”
Dan diantara sekumpulan orang yang banyak itu ada sebagian kelompok yang sangat banyak jumlahnya. Lalu as-Sayyid Muhammad al-Maliki bertanya lagi: “Ya Rasulullah, siapakah mereka yang berkelompok sangat banyak itu?”
Rasulullah Saw. kemudian menjawab: “Mereka adalah Bangsa Indonesia yang sangat banyak mencintaiku dan aku mencintai mereka.”
Akhirnya as-Sayyid Muhammad al-Maliki menangis terharu dan terkejut. Lalu beliau keluar dan bertanya kepada jamaah: “Mana orang Indonesia? Aku sangat cinta kepada Indonesia.”
(Dikutip dari ceramah Syaikh KH. Muhyiddin Abdul Qadir al-Manafi).
Diedit ulang oleh Sya'roni As Samfuriy, Cilangkap Jaktim 28 Februari 2014
Rasulullah Saw. pun menjawab: “Mereka adalah ummatku yang sangat aku cintai.”
Dan diantara sekumpulan orang yang banyak itu ada sebagian kelompok yang sangat banyak jumlahnya. Lalu as-Sayyid Muhammad al-Maliki bertanya lagi: “Ya Rasulullah, siapakah mereka yang berkelompok sangat banyak itu?”
Rasulullah Saw. kemudian menjawab: “Mereka adalah Bangsa Indonesia yang sangat banyak mencintaiku dan aku mencintai mereka.”
Akhirnya as-Sayyid Muhammad al-Maliki menangis terharu dan terkejut. Lalu beliau keluar dan bertanya kepada jamaah: “Mana orang Indonesia? Aku sangat cinta kepada Indonesia.”
(Dikutip dari ceramah Syaikh KH. Muhyiddin Abdul Qadir al-Manafi).
Diedit ulang oleh Sya'roni As Samfuriy, Cilangkap Jaktim 28 Februari 2014
Categories:
Hikmah
0 komentar :
Post a Comment