Lailatul Qadr
Posted by
Unknown
on
Tuesday, July 15, 2014
with
No comments
Salah satu dari keistimewaan bulan ramadlan selain dijadikan bulan penuh barokah dan maghfiroh adalah adanya lailatul qadar sebagaimana tercantum di dalam Al Qur’an:
إِنَّا أَنْزَلْنَاهُ فِي لَيْلَةِ الْقَدْرِ وَمَا أَدْرَاكَ مَا لَيْلَةُ الْقَدْرِ لَيْلَةُ الْقَدْرِ خَيْرٌ مِنْ أَلْفِ شَهْرٍ تَنَزَّلُ الْمَلاَئكَةُ وَالـرُّوْحَ فِيْهَا بِإِذْنِ رَبِّـهِمْ مِنْ كُلِّ أَمْرٍ سَلاَمٌ هِيَ حَتَّى مَطْلَعِ الْفَجْرِ
Artinya: “Sesungguhnya Kami telah menurunkannya (Al Quran) pada malam kemuliaan.Dan tahukah kamu apakah malam kemuliaan itu? Malam kemuliaan itu lebih baik dari seribu bulan. Pada malam itu turun malaikat-malaikat dan malaikat Jibril dengan izin Tuhannya untuk mengatur segala urusan. Malam itu (penuh) kesejahteraan sampai terbit fajar.” (QS. Al-Qodr : 1-5)
Lailatul qadar merupakan salah satu malam yang kemuliaannya menandingi seribu bulan dan di malam itu para malaikat turun ke bumi dengan perintah Alloh swt sehingga amalan-amalan pada malam itu bernilai lebih dibanding malam-malam lainnya.
مَنْ قَامَ سَاعَةً فِى لَيْلَةِ الْقَدْرِ قَدْرَمَا يَـحْلِبُ الرَّاعِى شَاةً أَحَبُّ إِلَى اللهِ مِنْ صِيَامِ الدَّهْرِ كُلِّهِ وَالَّذِيْ بَعَثَنِي بِالـْحـَقِّ نَبِــــيًّا لَقِــرَاءَةُ أَيَةٍ مِنَ الْقُرْأَنِ لَيْلَةَ الْقَدْرِ أَحَبُّ إِلَى اللهِ مِنْ أَنْ يَـخْتِمَ فِى غَــيْرِهَا مِنَ اللَّيَــــالِى
Artinya: “Barangsiapa beribadah pada malam kemuliaan/qadar selama kira-kira orang memerah susu domba, ia lebih disenangi oleh Alloh swt dibandingkan puasa setahun penuh. Demi Dzat yang mengutus aku (Muhammad) dengan nyata sebagai nabi. Sungguh membaca Al Qur’an pada malam lailatul qadar lebih disenangi oleh Alloh swt dibandingkan membaca satu khataman di selain malam lailatul qadar”. (Al-Hadits)
Dinamakan lailatul qadar karena pada malam itu ditentukannya segala urusan dan segala peraturan tahun itu sampai tahun berikutnya. Kemudian diserahkan buku pengendalian, yaitu daftar rahmat dan siksa kepada malaikat Jibril as, daftar catatan tumbuhan dan rizki diserahkan ke malaikat Mika’il as, daftar hujan dan angin diserahkan pada malaikat Isrofil as, dan daftar pencabutan nyawa serta selesainya ajal diserahkan ke malaikat ‘Izroil as. Hal itu seperti yang tercantum dalam Al Qur’an,
فِيْهَا يُفْـــرَقُ كُلُّ أَمْرٍ حَكِيْـــمٍ
Artinya: “Pada malam itu, dijelaskan atau diatur setiap urusan yang mempunyai hikmah.(QS. Ad Dukhon : 4 )
Ket: Yang dimaksud dengan urusan-urusan di sini ialah segala perkara yang berhubungan dengan kehidupan makhluk seperti: hidup, mati, rezki, untung baik, untung buruk dan sebagainya.
Al-qadar bisa juga diartikan sesak. Karena bumi pada malam itu penuh sesak dengan banyaknya para malaikat yang turun.
Dan ada pula yang mengatakan sebab turunnya malaikat ke bumi pada malam qadar ialah karena dulu mereka pernah berkata kepada Allah swt,
أَتَجْعَلُ فِيْهَا مَنْ يُفْسِدُ فِيْهَا وَيَسْفِكُ الدِّمَاءَ وَنَحْنُ نُسَبِّحُ بِحَمْدِكَ وَنُقَدِّسُ لَكَ قَالَ إِنِّي أَعْلَمُ مَا لاَ تَعْلَمُوْنَ
Artinya: “Mengapa Engkau hendak menjadikan (khalifah) di bumi itu orang yang akan membuat kerusakan padanya dan menumpahkan darah, padahal kami senantiasa bertasbih dengan memuji Engkau dan mensucikan Engkau?" Tuhan berfirman, "Sesungguhnya Aku mengetahui apa yang tidak kamu ketahui." (QS.Al Baqarah:30).
Sebab turunnya Surat Al Qadar
Dijelaskan oleh Ibnu Abbas ra turunnya surat Al-Qadar dengan cerita berikut ini. Malaikat Jibril bercerita kepada Nabi saw tentang seorang hamba pada masa Bani Israil yang bernama Syam’un Al Ghozi. Dia telah berperang melawan orang-orang kafir selama 1000 bulan dengan hanya bersenjata sehelai rambut jenggot unta. Meskipun hanya dengan senjata tersebut, Syam’un bisa membunuh begitu banyak musuh hanya dengan satu sabetan saja. Perlawanan Syam’un dengan orang-orang kafir mampu berjalan setiap hari selama 1000 bulan (83 tahun, 4 bulan). Tidak ada seorangpun dari kaum kafir yang mampu mengalahkan Syam’un. Lalu mereka meminta bantuan kepada istri Syam’un yang juga kafir, untuk membunuh suaminya.
Ketika Syam’un tidur, istrinya mengikat dia kuat-kuat, dan beralasan sekedar bergurau. Namun saat terbangun Syam’un dapat melepas semua tali pengikatnya. Peristiwa ini terjadi berulang-ulang. Hingga akhirnya Syam’un memberitahukan pada istrinya bahwa ia hanya dapat dikalahkan dengan rambutnya sendiri yang panjang. Setelah mengetahui ini, istrinya memotong delapan utas rambut kepala Syam’un. Empat utas digunakan untuk mengikat kedua tangan dan empat lainnya untuk mengikat kedua kaki.
Ketika terbangun Syam’un tidak bisa melepas ikatan rambutnya. Lantas ia dibawa oleh kaum kafir ke suatu bangunan untuk dibantai. Kemudian Syam’un berdoa kepada Alloh agar diberi kekuataan supaya bangunan itu merobohi kaum kafir termasuk istrinya. Permintaan Syam’un dikabulkan dan ia selamat. Sesudah peristiwa itu, ia masih sempat beribadah seribu bulan lagi. Malam hari ia sholat malam, siang harinya berpuasa hingga akhirnya mati syahid di medan perang melawan orang-orang kafir.
Mendengar cerita Syam’un, para sahabat Nabi saw menangis karena terharu dan tertarik. Kemudian Alloh swt menyuruh malaikat Jibril turun membawa surat Al Qadar ini kepada Nabi Muhammad. Alloh memberi keistimewaan berupa satu malam lailatul qadar pada Nabi Muhammad dan umatnya yang beribadah pada malam itu lebih utama dari pada ibadah 1000 bulan. (Durratun Nasihin)
Tanda-tanda Lailatul Qadar
وَمِنْ عَلاَمَتِهَا عَدَمُ الْحَرِّ وَالْبَرْدِ فِيْهَا وَاَنْ تَطْلُعَ الشَّمْسُ صَبِيْحَتَهَا بَيْضَاءَ بِلاَ كَثْرَةِ شُعَاعٍ
Artinya: “Termasuk tanda-tanda lailatul qadar adalah tidak adanya panas dan dingin pada malam tersebut. Dan pagi harinya matahari bersinar putih namun tidak banyak cahaya yang tersebar. (Tarsyihul Mustafidin)
وَعَنْ عَائِشَةَ رَضِيَ اَللَّهُ عَنْهَا قَالَتْ: قُلْتُ يَا رَسُولَ اَللَّهِ : أَرَأَيْتَ إِنْ عَلِمْتُ أَيَّ لَيْلَةٍ لَيْلَةُ اَلْقَدْرِ, مَا أَقُولُ فِيهَا؟ قَالَ: قُولِي: اَللَّهُمَّ إِنَّكَ عَفُوٌّ تُحِبُّ اَلْعَفْوَ فَاعْفُ عَنِّي
Artinya: “Dari 'Aisyah ra, bahwa dia bertanya: Wahai Rasulullah, bagaimana jika aku tahu suatu malam dari lailatul qadr, apa yang harus aku baca pada malam tersebut? Beliau bersabda: "bacalah doa yang artinya: Ya Allah, sesungguhnya Engkau Maha Pengampun, Engkau menyukai ampunan, maka ampunilah aku." (HR. Bukhori, Muslim, Tirmidzi)
Perbedaan pendapat mengenai waktu lailatul qadar
Sebagian ulama berpendapat lailatul qadar hanya pada masa Rosululloh saw saja. Yang lain mengatakan tetap ada sampai kiamat. Ada juga yang mengatakan lailatul qadar jatuh pada awal Ramadhan, serta ada yang berpendapat jatuh pada malam 17 Ramadhan. Menurut Imam Al Ghazali cara mengetahui lailatul qadar bisa dilihat dari permulaan Ramadhan.
- Jika hari pertama Ahad atau Rabu, lailatul qadar jatuh pada 29 Ramadhan
- Jika hari pertama Senin maka lailatul qadar tanggal 21 Ramadhan
- Jika hari pertama Selasa atau Jum’at, lailatul qadar jatuh pada tanggal 27 Ramadhan
- Jika hari pertama Kamis, maka lailatul qadar jatuh pada tanggal 25 Ramadhan
- Jika hari pertama Sabtu, maka lailatul qadar jatuh pada 23 Ramadhan
File Dokumen Fiqh Menjawab https://www.facebook.com/notes/fiqh-menjawab/lailatul-qadar/529603493835492
Categories:
Tausyiyah
0 komentar :
Post a Comment