Sebab Turunnya Surat Al Qadar (Lailatul Qadar)

Posted by Unknown on Monday, July 06, 2015 with No comments

Diriwayatkan oleh Ibnu Abbas ra turunnya surat Al-Qadar dengan cerita berikut ini. Malaikat Jibril bercerita kepada Nabi Saw. tentang seorang hamba pada masa Bani Israil yang bernama Syam’un Al Ghozi. Dia telah berperang melawan orang-orang kafir selama 1000 bulan dengan hanya bersenjata sehelai rambut jenggot unta. Meskipun hanya dengan senjata tersebut, Syam’un bisa membunuh begitu banyak musuh hanya dengan satu sabetan saja. Perlawanan Syam’un dengan orang-orang kafir mampu berjalan setiap hari selama 1000 bulan (83 tahun, 4 bulan). Tidak ada seorangpun dari kaum kafir yang mampu mengalahkan Syam’un. Lalu mereka meminta bantuan kepada istri Syam’un yang juga kafir, untuk membunuh suaminya.
Ketika Syam’un tidur, istrinya mengikat dia kuat-kuat, dan beralasan sekedar bergurau. Namun saat terbangun Syam’un dapat melepas semua tali pengikatnya. Peristiwa ini terjadi berulang-ulang. Hingga akhirnya Syam’un memberitahukan pada istrinya bahwa ia hanya dapat dikalahkan dengan rambutnya sendiri yang panjang. Setelah mengetahui ini, istrinya memotong delapan utas rambut kepala Syam’un. Empat utas digunakan untuk mengikat kedua tangan dan empat lainnya untuk mengikat kedua kaki.
Ketika terbangun Syam’un tidak bisa melepas ikatan rambutnya. Lantas ia dibawa oleh kaum kafir ke suatu bangunan untuk dibantai. Kemudian Syam’un berdoa kepada Alloh agar diberi kekuataan supaya bangunan itu merobohi kaum kafir termasuk istrinya. Permintaan Syam’un dikabulkan dan ia selamat. Sesudah peristiwa itu, ia masih sempat beribadah seribu bulan lagi. Malam hari ia sholat malam, siang harinya berpuasa hingga akhirnya mati syahid di medan perang melawan orang-orang kafir.
Mendengar cerita Syam’un, para sahabat Nabi Saw. menangis karena terharu dan tertarik. Kemudian Alloh swt menyuruh malaikat Jibril turun membawa surat Al Qadar ini kepada Nabi Muhammad. Alloh memberi keistimewaan berupa satu malam lailatul qadar pada Nabi Muhammad dan umatnya yang beribadah pada malam itu lebih utama dari pada ibadah 1000 bulan. (Durratun Nasihin hlm 271)
Diriwayatkan oleh Ibnu Abi Hatim dan al Wahidi dari Mujahid bahawa Rasulullah Saw. pernah menyebut tentang seorang dari Bani Israel yang berjuang fisabilillah menggunakan senjatanya selama seribu bulan secara terus-menerus. Kaum Muslimin berasa kagum dengan perjuangan orang tersebut.
Maka Allah menurunkan ayat ini (Surah al Qadr: 1-3) yang menerangkan bahwa satu malam lailatul qadar itu lebih lebih baik daripada perjuangan Bani Israil selama 1000 bulan. (Lihat: Hasyiyah Shawi 'ala Tafsir Jalalian juz 4 hlm 452)
Meskipun keshahihan cerita tersebut belum tentu sepenuhnya benar, mengambil hikmah dari cerita di atas adalah hal yang baik. - Nasyit Manaf