KH. Sutrisno Usman; Perbedaan Nuzulul Qur'an dan Lailatul Qadar

Posted by Unknown on Sunday, July 05, 2015 with No comments
KH. Sutrisno Usman di Masjid Al-Amien
Berkah Ramadhan yang begitu besar dirasakan oleh oleh hampir muslim di penjuru dunia ini, juga sangat terasa di Pon.Pes. Al-Amien Purwokerto Wetan yang penuh kegiatan dalam mengisi bulan mulia tersebut. Salah satunya dari banyaknya kegiatan, adalah pengajian setelah shalat tarawih yang dilaksanakan sebulan penuh dengan mengundang mubaligh-mubaligh dari luar, juga mubaligh lokal dari pesantren ini.

Diantara salah satu mubaligh yang memberikan tausiyah adalah Drs. KH. Sutrisno Usman, kyai sekaligus penulis produktif "Buletin Asy-Syiifaa'" ini yang mendapat kesempatan mengisi pengajian di Masjid Al-Amien sekali dalam sepekan. Dalam pengajiannya Ahad (5/7) beliau menyampaikan tentang perbedaan Nuzulul Qur'an dan Lailatul Qadar di hadapan ratusan jamaah dari warga sekitar dan santri-santri Al-Amien.

Beliau dengan menukil pendapat sebagian ulama mengatakan bahwa nuzulul qur'an itu berbeda dengan lailatul qadar di dalam waktunya. Nuzulul qur'an yang merupakan peristiwa turunnya ayat pertama Al-Qur'an (surat Al-'Alaq ayat 1-5) terjadi pada tanggal 17 Ramadhan dari langit dunia ke bumi melalui perantara malaikat Jibril kepada Rasulullah Saw., yang bertepatan dengan peristiwa bertemunya dua pasukan besar dari kaum muslimin dan kafir. Hal tersebut didasarkan pada firman Allah:

 إِنْ كُنْتُمْ آمَنْتُمْ بِاللَّهِ وَمَا أَنْزَلْنَا عَلَى عَبْدِنَا يَوْمَ الْفُرْقَانِ يَوْمَ الْتَقَى الْجَمْعَانِ وَاللَّهُ عَلَى كُلِّ شَيْءٍ قَدِيرٌ

"Jika kamu beriman kepada Allah, dan kepada apa yang Kami turunkan, kepada hamba Kami (Muhammad) di hari Furqaan, yaitu di hari bertemunya dua pasukan. Dan Allah Maha Penguasa segala sesuatu." (QS. Al Anfal 8: 41)

Nuzulul Qur’an sering diperingati pada tanggal 17 Ramadhan, dengan mengadakan pengajian atau tabligh akbar, dan bukan pada malam Lailatul Qadar. Hal ini didasarkan pada pendapat yang menyatakan bahwa pada tanggal tersebut Rasulullah Saw. pada umur 41 tahun mendapatkan wahyu pertama kali. Yaitu  surat Al-‘Alaq ayat 1-5 ketika beliau berkonteplasi (berkhalwat) di gua Hira, Jabal Nur, kurang lebih 6 km dari Mekkah.

Nuzulul Qur’an yang diperingati oleh umat Islam dimaksudkan itu adalah sebagai peringatan turunnya ayat Al-Qur’an kepada Nabi Muhammad SAW yakni ayat 1-5 Surat Al-Alaq.

اقْرَأْ بِاسْمِ رَبِّكَ الَّذِي خَلَقَ. خَلَقَ الْإِنسَانَ مِنْ عَلَقٍ. اقْرَأْ وَرَبُّكَ الْأَكْرَمُ. الَّذِي عَلَّمَ بِالْقَلَمِ. عَلَّمَ الْإِنسَانَ مَا لَمْ يَعْلَمْ

"Bacalah dengan (menyebut) nama Tuhanmu Yang menciptakan. Dia telah menciptakan manusia dari segumpal darah. Bacalah, dan Tuhanmulah Yang Maha Pemurah. Yang mengajar (manusia) dengan perantaran kalam Dia mengajar kepada manusia apa yang tidak diketahuinya."

Hal itu juga sebagaimana disebutkan oleh Imam Ibnu Katsir (W. 774 H) dalam kitabnya Al-Bidayah wan-Nihayah, Al-Waqidi meriwayatkan dari Abu Ja’far Al-Baqir yang mengatakan bahwa “wahyu pertama kali turun pada Rasul SAW pada hari senin 17 Ramadhan dan dikatakan juga 24 Ramadhan.”

Adapun Lailatul Qadar merujuk kepada malam diturunkannya Al-Qur’an dari Lauhul Mahfudz ke Baitul Izzah atau langit dunia. Dikisahkan bahwa pada malam itu langit menjadi bersih, tidak nampak awan sedikitpun, suasana tenang dan sunyi, tidak dingin dan tidak panas.

Dalam sebuah riwayat disebutkan, Ibnu Abbas Ra. menjelaskan bahwa Al-Qur’an yang diturunkan pada Lailatul Qadar keseluruhnya; baru kemudian secara berangsur diturunkan kepada Nabi Muhammad SAW. (HR. Ath-Thabrani).

Sebagian santri Al-amien sedang mengikuti pengajian
Kesimpulannya adalah bahwa malam lailatul-Qodr yang disebut sebagai malam turunnya Al-Qur’an ialah benar, karena itu ialah malam yang al-Qur’an turun secara lengkap sekaligus dari Lauh-Mahfuzd ke langit dunia (baitul-Izzah).

Dan Al-Qur’an turun secara berangsuran yang didahului dengan surat Al-‘Alaq ayat 1-5 yang juga momentum pengangkatan Muhammad Saw. menjadi Rasul ialah malam 17 Ramadhan yang sering dirayakan oleh kebanyakan umat Islam, baik di Indonesia ataupun di negeri lain. Walaupun penetapan malam 17 Ramadhan sebagai waktu awalnya turun Al-Qur’an itu juga masih diperselisihkan oleh kebanyakan Ulama. (Nasyit Manaf)
Categories: