Beberapa Kesunnahan Saat Berpuasa
Posted by
Unknown
on
Friday, June 19, 2015
with
No comments
Sebagaimana lazim kita ketahui bahwasannya puasa adalah termasuk ibadah yang sangat besar pahalanya, terlebih puasa di bulan Ramadhan yang tak lain adalah puasa wajib. Dalam hal melaksanakan ibadah wajib tentu ada kesunnahan-kesunnahan yang efeknya adalah menyempurnakan apa yang ada pada ibadah wajib tersebut. Berikut ini adalah kesunnahan yang ada pada puasa dari perspektif ilmu fqih:
1. Mempercepat (menyegerakan) buka puasa, hal ini dilakukan apabila kita sudah yakin akan masuknya waktu Maghrib. Bedahalnya kalau masih ragu akan masuknya waktu Maghrib maka Wajib bagi kita untuk menunda waktu berbuka sampai benar-benar yakin, hal ini tak lain dilakukan sebagai langkah kehati-hatian agar puasa kita tidak batal.
2. Makan sahur walaupun dengan seteguk air. Hikmahnya adalah agar memperkuat kita di saat berpuasa, sedangkan waktunya dimulai dari pertengahan malam.
3. Mengakhirkan sahur, sekiranya dekat dengan waktu Shubuh. Dan sunnah Imsak sebelum Shubuh dengan kadar bacaan 50 ayat atau seperempat jam.
4. Berbuka dengan kurma muda dalam bilangan ganjil, kalau tidak kurma muda maka berbukalah dengan kurma tua, kalau tidak ada maka dahulukanlah dengan air zam-zam atau air, madu, kismis atau makanan yang manis-manis.
5. Membaca do'a buka puasa, yaitu:
اَللَّهُمَّ لَكَ صُمْتُ وَبِكَ آمَنْتُ وَعَلىَ رِزْقِكَ أَفطَرتُ، ذَهَبَ الظَّمَأُ وَابتَلَّتِ العُرُوقُ وَثَبَتَ الأَجرُ إِن شَاءَ اللَّهُ. اَلحَمدُ لِلَّهِ الَّذِي أَعَانَنِي فَصُمتُ وَرَزَقَنِي فَأَفطُرتُ، اَللَّهُمَّ إِنِّي أَسئَلُكَ بِرَحمَتِكَ الَّتِي وَسِعَت كُلَّ شَيءٍ أَن تَغفِرَ لِي". روى أوله أبو داود وأخره ابن السني.
"Ya Allah hanya karenamu kami berpuasa, hanya padamu kami beriman dan dengan riskimu kami berbuka. Dahaga telah hilang, urat-urat (kerongkongan) telah basah dan pahala akan tetap Insya Allah. Segala puji bagi Allah yang telah memberikan pertolongan sehingga aku bisa berpuasa kemudian Ia memberiku riski sehingga aku bisa berbuka, Ya Allah sesungguhnya aku meminta kepadaMu dengan luasnya RahmatMu agar engkau mengampuniku".
Hadits yang dari awal diriwayatkan oleh Abu Daud sedangkan yang akhir oleh Ibnu As-Sunni.
Kemudian berdo'a sesuka hatinya.
6. Memberi buka bagi orang yang berpuasa, karena hal ini pahalanya sangat besar sebagaimana disebutkan dalam Hadits:
"من فطر صائما كان له مثل أجره غير أنه لا ينقص من أجر الصائم شيئا". رواه الترمذي وصححه وابن ماجه وابن خزيمة وابن حبان.
"Barang siapa yang memberi buka pada orang yang berpuasa maka ia mendapatkan pahala yang sama dengan orang tersebut, hanya saja pahala orang yang berpuasa tersebut tidak berkurang sedikitpun". HR. Tirmidzi dan menshahihkannya, Ibnu Majah, Ibnu Khuzaimah dan Ibnu Hibban.
7. Mandi dari hadats junub sebelum Shubuh agar memulai puasanya dalam keadaan suci.
8. Mandi setiap malam selama Ramadhan setelah Maghrib agar bersemangat untuk qiyamullail.
9. Senantiasa untuk melakukan Shalat Tarawih dari awal sampai akhir Ramadhan, Rasulullah Saw. bersabda:
"من قام رمضان إيمانا واحتسابا غفر له ما تقدم من ذنبه". راه الباخاري ومسلم، رالمقصود بقيام رمضان : صلاة التراويح.
"Barang siapa yang melakukan Qiyam Ramadhan karena Iman dan penuh harap (pahala dari Allah), maka ia akan diampuni dari dosanya yang lalu". HR. Bukhari dan Muslim
Yang dimaksud Qiyam Ramadhan adalah Shalat Tarawih.
10. Senantiasa melakukan Shalat Witir, dalam Shalat Witir di bulan Ramadhan ada 3 kekhususan yaitu:
- Disunnahkan dilakukan dengan berjama'ah.
- Disunnahkan Jahr (membaca Surat/Ayat Al-Qur'an dengan bersuara jelas).
- Disunnahkan Qunut di pertengahan akhir Ramadhan.
11. Memperbanyak bacaan Al-Qur'an dengan Tadabbur (renungan).
12. Memperbanyak melakukan hal-hal Sunnah seperti Shalat Rawatib Qobliyah dan Ba'diyah, Shalat Dhuha, Shalat Tasbih dll.
13. Memperbanyak amalan baik seperti sedekah, menyambung tali Silaturahmi, hadir Majelis Ilmu, I'tikaf, mendekatkan diri kepada Allah dengan menjaga hati dan anggota badan dan membaca do'a-do'a yang dianjurkan.
14. Bersungguh-sungguh menggapai Lailatul Qadar di 10 akhir Ramadhan terkhususnya lagi di hari-hari ganjil.
15. Berusaha untuk berbuka puasa dengan yang halal.
16. Lebih dermawan kepada keluarga.
17. Meninggalkan hal-hal yang melalaikan begitu juga cacian, kalau sedang dicaci seseorang ingatlah bahwa kita sedang berpuasa.
Imam Ghazali menyebutkan dalam Ihya' Ulumiddin :
Puasa itu terbagi menjadi 3 bagian:
1. Puasanya orang Awam, yaitu berpuasa dari hal-hal yang membatalkan puasa.
2. Puasanya orang Khusus (Khawwash), yaitu berpuasa dari Maksiat.
3. Puasanya orang yang Sangat Khusus (Khawwashul Khawwash), yaitu berpuasa dari selain Allah.
Disadur dari Kitab At-Taqrirot As-Sadiidah hal. 443-447 Karya Habib Hasan Bin Ahmad Al-Kaff, salah satu Murid Habib Zein Bin Smith. Tarim, 23 Sya'ban 1436 H/10 Juni 2015 via Muslimedianews.com
Penulis : Imam Abdullah El-Rashied,Mahasiswa Univ. Imam Syafii, Hadramaut - Yaman.
Categories:
Syariah
0 komentar :
Post a Comment