Haedar Alwi Assegaf

Posted by Unknown on Sunday, December 21, 2014 with No comments
"Masa muda masa yang berapi-api...", kata Bang Rhoma dalam lagunya mungkin pas disematkan pada pemuda yang kian menanjak profilnya saat ini, Haedar Alwi Assegaf. Semoga pemuda-pemuda yang lain bisa meniru semangat dan keberaniannya.

Princeton mendefinisikan kata pemuda (youth) dalam kamus webstersnya dengan kalimat: “the time of life between childhood and maturity; early maturity; the state of being young or immature or inexperienced; the freshness and vitality characteristic of a young person”. Dalam terjemahan bebasnya dapat diartikan; pemuda adalah rentang waktu antara usia kanak-kanak sampai dengan usia kematangan (kedewasaan).  Atau seseorang yang mengalami kedewasaan dengan usia dan pengalamannya. Sedangkan ciri khas dari pemuda itu sendiri adalah mereka yang memiliki semangat yang membara dan vitalitas (kemampuan) yang prima dalam melakukan sebuah pekerjaan.

Lahir di komplek pesantren Al-Ikhlas Bumiayu dari pasangan Asad Assegaf dan Churiyah yang masih keturunan Yaman ini pada 19 Maret 1994 menjadikan Haedar semenjak kecil sudah dibekali asupan akidah dan ajaran Islam oleh keluarganya yang masih ada trah jalur nasab sampai kepada Rasulullah saw. dari jalur bani Assegaf. Sebulan setelah kelahiranya, Haedar diboyong orang tuanya menempati rumah baru di daerah Purwokerto hingga sampai saat ini. Tepatnya beralamat di desa Kedunglemah, kecamatan Kedung Banteng, Banyumas.


Selain dididik agama oleh keluarganya, masa-masa kecil Haedar tetap dibekali pendidikan formal dari mulai Taman Kanak-kanak hingga sekolah menengah di sekitar tempat tinggalnya. Barulah ketika mulai belajar di Madrasah Aliyah Negeri Purwokerto 1, Haedar menambah minat belajarnya tentang ilmu agama dengan sekaligus nyantri dan tinggal di Pondok Pesantren Al-Amien Purwokerto Wetan yang di asuh oleh Drs. KH. Chabib Makki hingga sampai sekarang. Setelah menamatkan pendidikan aliyah, Haedar melanjutkan kuliahnya di Unsoed Purwokerto fakultas ekonomi yang saat ini masih semester 5. 

Berbekal ilmu yang didapat, Haedar tumbuh matang dengan bisa tepat menerapkan ilmu yang telah ia dapatkan dari hasil belajarnya selama ini, meskipun nyantri dan kuliah belum dirampunginya. Ilmu manajemen yang ia dapat dari kuliahnya berhasil mengantarkan Haedar menggeluti dunia bisnis dengan membuat Distro Secaf yang telah banyak memprduksi kaos-kaos dan lainnya. Kaosnya pun bisa dibilang nyentrik karena bertemakan desain tulisan bukan seperti kaos pada umumnya. Haedar lebih memilih tulisan-tulisan yang menempel pada kaos ciptaanya lebih berbau islami. Hal ini bukan tanpa tujuan, akan tetapi ia ingin agar selain berbisnis, ada juga nilai ajakan dakwah yang tersirat. Bisa terlihat dari desain yang sudah berhasil launching misalnya: Wong NU kawit cilik, Ahli Bid'ah Khasanah, Laskar Shalawat, NKRI Harga Mati, dan masih banyak lainnya.

Bisnisnya oke, Dakwahnya jauh lebih mak nyuus. Kecintaannya kepada Rasulullah saw. yang juga masih ada hubungan darah dengannya telah berhasil men-support semangatnya untuk ikut berjuang demi agama. Jalur dakwah yang dipilih Haedar adalah mengajak orang lain untuk bershalawat kepada Rasulullah. Hal ini sama persis dengan meniru jejak langkah apa yang dilakukan oleh figur idolanya yaitu Habib Syech Abdul Qadir Assegaf dari Solo.

Profil Haedar semakin naik seiring jam terbangnya dalam bershalawat makin ramai akan permintaan. Dengan dibantu teman-temannya yang juga santri Al-Amien untuk ikut sebagai penabuh rebana dan vokal, mereka sering diundang untuk mengisi acara shalawatan di beberapa tempat hingga beberapa daerah di luar Banyumas seperti Cilacap dan sebagaianya. Bahkan ada juga yang meminta menjadi acara rutinitas di tempatnya itu. Haedar sendiri juga mengadakan rutinan shalawat dan pembacaan ratib di rumahnya yang ia beri nama Majelis Al-Asyiqin yang mana nama tersebut merupakan usulan dari Habib Syech.

Tidak berhenti di situ, Haedar berhasil mengajak pemuda-pemudi lainnya untuk bergabung dalam majelis dan organisasi yang dibentuk sekaligus diketuainya. Syecher Mania (SM) Purwokerto telah berhasil menjadi wadah dan forum silaturrahim sekaligus tempat berbagi ilmu dalam kegiatan-kegiatan yang telah diagendakan dan menjadi rutinitas. Majelis SM Purwokerto yang rutin dilaksanakan tiap bulan di Masjid Wakaf Al Istiqomah, Kauman telah mendapat simpatik dari banyak orang salah satunya dari pengurus takmir masjid yang menawarkan fasilitas tempat sebagi basecamp SM Purwokerto.

Semoga apa yang telah Haedar rintis bisa istiqamah demi Ridla Allah swt. dan syafa'at Baginda Rasulullah saw. Amin []
Categories: