Kontroversi Buku “Saatnya Aku Belajar Pacaran”
Posted by
Unknown
on
Friday, February 06, 2015
with
No comments
Meski saat ini peredaran buku “Saatnya Aku Belajar Pacaran” telah
distop, dan Toge Aprilianto sudah memposting permintaan maaf, yang perlu
diambil hikmahnya bagi kita adalah bukan dalam hal kepiawaian menulis
atau menyusun buku, akan tetapi efek dari sebuah tulisan apalagi karya
tulis.
Sebuah tulisan, apalagi berbentuk hasil karya berupa
buku, bisa menjadi momok bahaya bukan hanya di dunia, melainkan di
akhirat kelak jauh lebih memprihatinkan tuntutannya. Ketika yang disampaikan
adalah ajaran melanggar syari'at, dosa-dosa pengikutnya ingin juga
digendong oleh si pengajar tersebut. Bayangkan jika yang merasa diajar
orang seratus saja, berapa yang akan ditanggungnya?
Mengingat kembali nasihat Rasulullah Saw.
“Siapa saja yang membuat sunnah (perbuatan) yang baik dalam agama Islam, maka dia akan mendapatkan pahala dari perbuatan tersebut serta pahala dari orang-orang yang mengamalkannya setelah itu, tanpa mengurangi sedikitpun pahala mereka. Dan barangsiapa yang membuat sunnah (perbuatan) yang jelek, maka ia akan mendapatakan dosa dari perbuatan itu dan dosa-dosa orang setelahnya yang meniru perbuatan tersebut, tanpa sedikitpun mengurangi dosa-dosa mereka.” (HR. Muslim no. 4830)
Apapun itu yang berupa racun bagi remaja karena melanggar nilai agama, etika, moral, merusak pola pikir generasi muda, seharusnya kita tahu langkah bijaknya.
مَنْ سَنَّ فِي الْإِسْلاَمِ سُنَّةً حَسَنَةً فَعَمِلَ بِهَا بَعْدَهُ
كُتِبَ لَهُ مِثْلُ أَجْرِ مَنْ عَمِلَ بِهَا وَلاَ يَنْقُصُ مِنْ
أُجُوْرِهِمْ شَيْءٌ وَمَنْ سَنَّ فِي الْإِسْلاَمِ سُنَّةً سَيِّئَةً
فَعِمَلَ بِهَا بَعْدَهُ كُتِبَ عَلَيْهِ مِثْلُ وَزْرِ مَنْ عَمِلَ بِهَا
وَلاَ يَنْقُصُ مِنْ أَوْزَارِهِمْ شَيْءٌ
“Siapa saja yang membuat sunnah (perbuatan) yang baik dalam agama Islam, maka dia akan mendapatkan pahala dari perbuatan tersebut serta pahala dari orang-orang yang mengamalkannya setelah itu, tanpa mengurangi sedikitpun pahala mereka. Dan barangsiapa yang membuat sunnah (perbuatan) yang jelek, maka ia akan mendapatakan dosa dari perbuatan itu dan dosa-dosa orang setelahnya yang meniru perbuatan tersebut, tanpa sedikitpun mengurangi dosa-dosa mereka.” (HR. Muslim no. 4830)
Apapun itu yang berupa racun bagi remaja karena melanggar nilai agama, etika, moral, merusak pola pikir generasi muda, seharusnya kita tahu langkah bijaknya.
Categories:
Hikmah
0 komentar :
Post a Comment