(Pendekar) Gus Kholil Dan Gus Mus
Posted by
Unknown
on
Wednesday, February 18, 2015
with
No comments
Gus Mus bersama istri dan Gus Kholil |
Sebelum mondok di Krapyak, Jogja, KH. Mustofa Bisri (Gus Mus) dan kakanya KH. Kholil Bisri (Gus Kholil) muda sempat
mondok di Lirboyo, Kediri. Pada waktu itu Lirboyo terkenal gudangnya
ilmu hikmah dan kanuragan. Maka dua santri kakak-beradik ini pun tak
ketinggalan, getol mesu diri, tirakat, menekuni gemblengan untuk mempelajari berbagai ilmu kejadugan.
Sampailah akhirnya kesempatan pulang kampung di waktu liburan. Sebagai orang-orang "dhugdheng alu gembreng", dua bersaudara ini pulang ke Rembang dengan bersengaja mengenakan pakaian dan perhiasan yang menegaskan kejadugan mereka. Rambut gondrong sampai ke punggung pertanda tak mempan dicukur. Baju kutung dan celana komprang sebatas dengkul, semua serba hitam, khas pendekar. Serta ikat kepala batik dan terompah kayu yang tebalnya hampir sehasta yang mungkin mereka kira mirip kepunyaan Sunan Kalijaga; dan lain-lain.
Sampailah akhirnya kesempatan pulang kampung di waktu liburan. Sebagai orang-orang "dhugdheng alu gembreng", dua bersaudara ini pulang ke Rembang dengan bersengaja mengenakan pakaian dan perhiasan yang menegaskan kejadugan mereka. Rambut gondrong sampai ke punggung pertanda tak mempan dicukur. Baju kutung dan celana komprang sebatas dengkul, semua serba hitam, khas pendekar. Serta ikat kepala batik dan terompah kayu yang tebalnya hampir sehasta yang mungkin mereka kira mirip kepunyaan Sunan Kalijaga; dan lain-lain.
Sepanjang perjalanan, mereka benar-benar bergaya super-pendekar yang membuat jerih siapa pun disekitarnya. Memandang langsung kepada mereka pun orang tak berani, takut dikira nantang.
Tak dinyana, begitu sampai di rumah, Mbah Bisri, ayahanda mereka marah besar! Segala pakaian dan perhiasan kependekaran mereka dilucuti dan dibakar. Karena tak ada yang mampu mencukur rambut mereka. Benar-benar jadug rupanya, Mbah Bisri sendiri yang turun tangan membabat habis rambut mereka. Pendek kata mereka divonis harus berhenti main jadug-jadugan.
Kenapa Mbah Bisri melakukan semua itu. "Aku saja cuma kyai, kok kalian mau jadi wali!" ucap Mbah Bisri. Kakak-beradik itu akhirnya dipindahkan mondoknya ke Krapyak, Jogja.
sumber: Gus Yahya Cholil Staquf
Categories:
Tokoh Islam
0 komentar :
Post a Comment