Tidurnya Rasulullah
Posted by
Unknown
on
Friday, February 06, 2015
with
No comments
Ketika hendak tidur
- Tidurlah di awal malam setelah sholat Isya.
- Berwudhulah seperti wudhu ketika akan sholat.
- Bacalah do’a sebelum tidur. Pilihlah salah satu dari contoh doa Rasulullah Saw. di bawah ini: “Bismika Allahumma Ahyaa wa Amut“, yang artinya: "Dengan menyebut nama Allah Dzat yang menghidupkan dan mematikan makhluk."
- Bacalah surat Al-Ikhlas, Al-Falaq dan An-Naas dalam posisi berbaring. Aisyah ra berkata bahwa Rasulullah membaca ketiga surat tersebut setelah mengumpulkan kedua telapak tangannya dan meniupnya. Kemudian setelah selesai membaca, beliau mengusapkan kedua tangannya 3x ke seluruh badan yang mampu diusap, dengan dimulai dari kepala, muka, dan bagian depan badannya;
- Berbaringlah dengan memiringkan tubuh ke arah kanan, Letakkan tangan kanan di bawah pipi sebelah kanan.
- Jangan pernah tidur dalam posisi tengkurap (perut ada di bawah) / Telentang.
Ketika bangun tidur
- Bangunlah di awal pagi / Sepertiga malam akhir untuk sholat malam.
- Berdoalah dengan doa yang beliau ajarkan ini: “Alhamdu lillaahil-lladzii ahyaanaa ba’da maa amaatanaa wa ilayhin-nusyuur“, yang artinya: “Segala puji bagi Allah yang telah menghidupkan kami setelah kami mati, dan kepada-Nya kami kembali”. Minimal ucapkan Alhamdulillah.
- Usaplah bekas tidur dari wajah dengan tangan;
- Beristinsyaq (Menghirup air ke dalam hidung dan kemudian membuangnya kembali)
- Sikat gigi (bersiwak).
Referensi:
“Apabila
engkau hendak mendatangi pembaringan (tidur), maka hendaklah berwudhu
terlebih dahulu sebagaimana wudhumu untuk melakukan sholat.” (HR.
Al-Bukhari No. 247 dan Muslim No. 2710)
Al-Bara’ bin ‘Azib
ra. berkata: “Sesungguhnya Rasulullah Muhammad saw bila berbaring di
tempat tidurnya, beliau letakkan telapak tangannya yang kanan di bawah
pipinya yang kanan, seraya berdoa: Robbi qinii ‘adzaabaka yawma tab’atsu
‘ibaadaka (Ya Robbi, peliharalah aku dari azab-Mu pada hari Kau
bangkitkan seluruh hamba-Mu).” (HR. At Tarmidzi)
Hudzaifah
ra. berkata: “Bila Rasulullah Muhammad saw berbaring di tempat
tidurnya, maka beliau berdoa: Alloohumma bismika amuutu wa ahyaa (Ya
Allah, dengan Asma-Mu aku mat dan aku hidup). Dan jika bangun dari
tidurnya beliau berdoa: Alhamdu lillaahil-lladzii ahyaanaa ba’da maa
amaatanaa wa ilayhin-nusyuur (Segala puji bagi Allah, yang telah
menghidupkan daku kembali setelah mematikan daku, dan kepada-Nya tempat
kembali).” (HR. At Tarmidzi)
Dari Al Barra’ bin Azib ra
berkata, “Apabila Rasulullah saw berada pada tempat tidurnya dan akan
tidur maka beliau miring ke sebelah kanan, kemudian membaca: “Allahumma
aslamtu nafsii ilaika wawajjahtu wajhi ilaika wafawwadhtu amrii ilaika
wa alja’tu zhahrii ilaika raghbatan warahbatan ilaika laa malja-a walaa
manja-a minka illaa ilaika. Aamantu bikitaabikalladzii anzalta
wanabiyyikal ladzii arsalta (Wahai Allah, saya menyerahkan diriku
kepada-Mu, menghadapkan mukaku kepada-Mu, menyerahkan semua urusanku
kepada-Mu, dan menyandarkan punggungku kepada-Mu dengan penuh harapan
dan takut kepada-Mu, tidak ada tempat berlindung dan menyelamatkan diri
dari siksaan-Mu kecuali hanya kepada-Mu. Saya beriman dengan kitab yang
Engkau turunkan dari nabi yang Engkau utus.” (HR. Bukhari)
“Berbaringlah di atas rusuk sebelah kananmu.” (HR. Al-Bukhari no. 247 dan Muslim no. 2710)
Dari
al-Barra` bin Azib, Rasulullah Muhammad saw pernah bersabda, “Apabila
kamu hendak tidur,maka berwudhulah (dengan sempurna) seperti kamu
berwudhu untuk shalat, kemudian berbaringlah di atas sisi tubuhmu yang
kanan”.
“Rasulullah Muhammad saw apabila tidur meletakkan
tangan kanannya di bawah pipi kanannya.” (HR. Abu Dawud no. 5045, At
Tirmidzi No. 3395, Ibnu Majah No. 3877 dan Ibnu Hibban No. 2350)
Aisyah
ra. berkata: “Bila Rasulullah Muhammad saw berbaring di tempat
tidurnya, beliau kumpulkan kedua telapak tangannya, lalu meniup keduanya
dan dibaca pada keduanya surat Al-Ikhlash, Al-Falaq, dan An-Naas.
Kemudian disapunya seluruh badan yang dapat disapunya dengan kedua
tangannya. Beliau mulai dari kepalanya, mukanya dan bagian depan dari
badannya. Beliau lakukan hal ini sebanyak tiga kali.” (HR. At Tarmidzi)
“Beliau saw tidur di awal malam dan menghidupkan akhir malam.” (Mutafaq ‘Alaih)
“Bahwasanya
Rasulullah Muhammad saw membenci tidur malam sebelum (sholat Isya) dan
berbincang-bincang (yang tidak bermanfaat) setelahnya.” (Hadist Riwayat
Al-Bukhari No. 568 dan Muslim No. 647 (235))
“Sesungguhnya
(posisi tidur tengkurap) itu adalah posisi tidur yang dimurkai Allah
Azza Wa Jalla.” (HR. Abu Dawud dengan sanad yang shohih)
“Maka
bangunlah Rasulullah Muhammad saw dari tidurnya kemudian duduk sambil
mengusap wajah dengan tangannya.” (HR. Muslim No. 763 (182)
“Apabila
salah seorang di antara kalian bangun dari tidurnya, maka
beristintsaarlah tiga kali karena sesunggguhnya syaitan bermalam di
rongga hidungnya.” (HR. Bukhari No. 3295 dan Muslim No. 238)
“Apabila
Rasulullah Muhammad saw bangun malam membersihkan mulutnya dengan
bersiwak.” (HR. Al Bukhari No. 245 dan Muslim No. 255)
Categories:
Syariah
0 komentar :
Post a Comment