Valentine Day

Entah apapun sejarah dan tujuan dari perayaan valentine, yang oleh mereka diartikan sebagai hari kasih sayang terhadap pasangan atau kekasihnya, ini sangat bertolak belakang dengan ajaran Islam.

Jika yang mereka maksud adalah kasih sayang antara pasangan suami istri yang terikat dalam status pernikahan, maka hal itu tidak sejalan dengan ajaran Islam yang memerintahkan kasih sayang berlaku setiap saat bukan malah setahun hanya sekali. Firman Allah, "Dan di antara tanda-tanda kekuasaan-Nya ialah Dia menciptakan untukmu istri-istri dari jenismu sendiri, supaya kamu cenderung dan merasa tenteram kepadanya, dan dijadikan-Nya di antaramu rasa kasih dan sayang. Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar terdapat tanda-tanda bagi kaum yang berpikir." [QS. Ar Ruum : 21]

Apabila 14 Februari adalah moment hari kasih sayang antara pasangan, pacar, ataupun kekasih yang belum menikah, maka ini bukanlah ajaran Islam bahkan merupakan larangan agama. Jangankan kasih sayang, seorang wanita muslimah kesuciannya sangat dijunjung tinggi sehingga bertemu, berbicara, berpakaian, bergaul, bepergian dengan mereka semua ada aturan mainnya. Realita yang terjadi pada valentine day adalah kasih sayang yang ini.

Saling menyayangi dan mengasihi terhadap sesama memang anjuran dan ajaran agama sehingga pelakunya kelak akan mendapat pahala atas perbuatannya. Rasulullah bersabda, "Barang siapa tidak menyayangi sesama manusia, maka Allah tidak akan menyayanginya." [HR. Muslim]

Akan tetapi, menyayangi terhadap orang yang belum diperintah untuk disayangi laiknya pasangan suami istri, maka bukanlah kasih sayangNya yang akan didapatkan sebagai imbalannya, tapi justru murkaNya.

Jika ingin mendapat dan memberi kasih sayang terhadap pasangan maka bukan valentine yang dilakukan, tapi vengantine (menikah) lah yang diakadkan.