Tasalsul Cinta
Posted by
Unknown
on
Sunday, March 02, 2014
with
No comments
Sebagian orang bijak berkata,
"Ketika iman itu masih di pinggir hati, maka orang itu baru mencintai
Allah dengan cinta yang masih ngambang. Namun ketika iman sudah mengakar jauh
di dalam hati, maka ia akan mencintai Allah dengan takaran cinta yang sempurna.
Orang yang telah mencapai derajat ini, akan sangat mudah berlepas diri dari
kemaksiatan." (Nawawi al Bantany : Qami'ut Tughyan)
Ketika saya coba utak-utik dari kalimat di atas dengan mencari kebalikannya, maka kurang lebihnya, "Ketika iman itu masih di pinggir hati, maka orang itu baru mencintai Allah dengan cinta yang masih ngambang. Namun ketika iman sudah meninggalkan jauh dari hati, maka ia akan mencintai pacarnya dengan takaran cinta yang sempurna dan kelewat batas. Orang yang telah mencapai derajat ini, akan sangat sulit berlepas diri dari kemaksiatan."
Saat sepasang lawan jenis sedang bermadu kasih dalam hubungan pacaran, maka saat itu iman mereka sedang dipertaruhkan. Hal ini seperti sabda Rasulullah saw riwayat Muslim, "Tidak ada pezina yang di saat berzina dalam keadaan beriman. Tidak ada pencuri ketika mencuri dalam keadaan beriman. Begitu pula tidak ada peminum arak di saat meminum dalam keadaan beriman."
Ketika saya coba utak-utik dari kalimat di atas dengan mencari kebalikannya, maka kurang lebihnya, "Ketika iman itu masih di pinggir hati, maka orang itu baru mencintai Allah dengan cinta yang masih ngambang. Namun ketika iman sudah meninggalkan jauh dari hati, maka ia akan mencintai pacarnya dengan takaran cinta yang sempurna dan kelewat batas. Orang yang telah mencapai derajat ini, akan sangat sulit berlepas diri dari kemaksiatan."
Saat sepasang lawan jenis sedang bermadu kasih dalam hubungan pacaran, maka saat itu iman mereka sedang dipertaruhkan. Hal ini seperti sabda Rasulullah saw riwayat Muslim, "Tidak ada pezina yang di saat berzina dalam keadaan beriman. Tidak ada pencuri ketika mencuri dalam keadaan beriman. Begitu pula tidak ada peminum arak di saat meminum dalam keadaan beriman."
Categories:
Tausyiyah
0 komentar :
Post a Comment