Orang Baik vs Orang Jahat

Posted by Unknown on Saturday, March 01, 2014 with No comments
Firman Allah, "Laki-laki yang berzina tidak menikah melainkan dengan perempuan yang berzina, atau perempuan yang musyrik; dan perempuan yang berzina tidak menikah melainkan dengan laki-laki yang berzina atau laki-laki musyrik." [QS. An Nur : 3]

Hampir senada dengan ayat, "Wanita-wanita yang jahat adalah untuk laki-laki yang jahat, dan laki-laki yang jahat adalah buat wanita-wanita yang jahat (pula), dan wanita-wanita yang baik adalah untuk laki-laki yang baik dan laki- laki yang baik adalah untuk wanita-wanita yang baik (pula)." [QS. An Nur : 26]

Menurut Jalalain, maksud kedua ayat tersebut adalah suatu hal yang pantas (al-munasib) jika pezina menikah dengan pezina atau sebaliknya. [Tafsir Jalalain hlm 246] dan suatu yang cocok (al-laik) jika orang yang jahat menikah dengan orang yang jahat, dan orang baik berpasangan dengan yang baik pula. [Tafsir Jalalain hlm 248] Kata al-munasib dan al-laik jika diartikan maka maksudnya adalah kepatutan, kepantasan, kecocokan, atau kesesuaian. [al Munawwir hlm 1411 dan 1302] Ini berarti, masih sangat mungkin tercipta pasangan-pasangan yang tidak pantas.

Jadi, bukanlah harga mati ketika sesorang merasa bahwa dirinya adalah orang yang jahat atau bahkan pezina (nau'dzubillah) akan berjodoh dengan orang yang bersifat dan berstatus sama dengannya. Masih sangat berpeluang besar bisa mendapatkan pasangan orang baik dan bukan pezina meski dirinya adalah seorang yang jahat atau pezina.

Tidak selamanya, pasangan yang tidak pantas pada awalanya sampai berakhir pun tetap berstatus tidak pantas. Ketika ditengah jalan berubah menjadi baik, pasti nantinya akan tercipta pasangan yang berjalan dan berakhir dengan kepantasan, keserasian, dan kecocokan.
Categories: