Cantik Itu Seperti Apa Sih?
Posted by
Unknown
on
Sunday, March 02, 2014
with
No comments
Setiap perempuan ingin terlihat
cantik dan kebanyakan laki-laki juga ingin mendapatkan pasangan yang cantik
pula. Tapi, tak semua penilaian cantik itu sama antara orang yang satu dan yang
lainnya, sehingga tidak muncul satu definisi yang bisa dijadikan kesimpulan
dari berbagai penilaian. Hal ini, karena kebanyakan orang mengatakan bahwa
cantik itu relatif.
Di Jepang, kulit lembut dan mulus adalah definisi kecantikan di sana. Berbeda dengan di Myanmar dan Thailand, mereka mendefinisikan kecantikan dengan leher panjang bagai jerapah. Definisi cantik di Bollywood adalah dengan memakai perhiasan dan baju berwarna terang serta tanda merah di dahi. Lain lagi definisi cantik di Iran, yang mengamini hidung mancung adalah kecantikan seutuhnya. Di Brasil definisi cantik adalah langsing. Sedangkan rahasia kecantikan wanita Indonesia adalah tubuh langsing.
Tentang cantik, Al Qur'an juga menyebutkan, "Di dalam surga-surga itu ada bidadari-bidadari yang baik-baik lagi cantik-cantik. Maka nikmat Tuhan kamu yang manakah yang kamu dustakan? (Bidadari-bidadari) yang jelita, putih bersih dipingit dalam rumah." [QS. Ar Rahman : 70-17] Ayat lain juga menyatakan, "Mereka (penghuni surga) bertelekan di atas dipan-dipan berderetan dan Kami kawinkan mereka dengan bidadari-bidadari yang cantik bermata jeli." [QS. Ath Thuur : 20]
Apapun definisi cantik, ketika hal itu bersifat relatif maka, kita tidak bisa memaksakan cantik versi kita kepada orang lain, begitu juga sebaliknya. Dan itu semua, masih pembahasan cantik hanya pada bagian luar (dzohir) belum cantik bagian dalam (batin) yang pastinya akan menimbulkan definisi yang jauh lebih terlihat perbedaanya pada setiap orang yang menilainya.
Maka, Rasulullah jauh-jauh mengingatkan, "Wanita dinikahi karena empat perkara, yaitu karena harta bendanya, kedudukannya, kecantikannya, dan agamanya. Maka pilihlah wanita yang memiliki agama (yang kuat agamanya) niscaya kamu beruntung." [HR. Bukhori Muslim] Dalam riwayat lain disebutkan: "Janganlah kalian menikahi perempuan karena faktor kecantikannya saja karena bisa jadi kecantikannya itu akan membawa kerusakan bagi mereka sendiri. Dan janganlah kamu menikahi mereka karena hartanya saja, karena bisa jadi hartanya itu akan menyebabkan mereka sombong. Akan tetapi nikahilah mereka dengan dasar agamanya. Dan sesungguhnya hamba sahaya (budak) yang hitam yang beragama itu lebih baik." [HR. Baihaqi]
Akhiran, secantik apapun bentuk wajah dan tubuhnyanya, ketika tidak bisa menyenangkan dan menyejukkan hati ketika dipandang, tidak patuh saat diperintah, dan tidak bisa menjaga diri dan keluarga, maka belumlah bisa dikatakan wanita yang cantik.
Di Jepang, kulit lembut dan mulus adalah definisi kecantikan di sana. Berbeda dengan di Myanmar dan Thailand, mereka mendefinisikan kecantikan dengan leher panjang bagai jerapah. Definisi cantik di Bollywood adalah dengan memakai perhiasan dan baju berwarna terang serta tanda merah di dahi. Lain lagi definisi cantik di Iran, yang mengamini hidung mancung adalah kecantikan seutuhnya. Di Brasil definisi cantik adalah langsing. Sedangkan rahasia kecantikan wanita Indonesia adalah tubuh langsing.
Tentang cantik, Al Qur'an juga menyebutkan, "Di dalam surga-surga itu ada bidadari-bidadari yang baik-baik lagi cantik-cantik. Maka nikmat Tuhan kamu yang manakah yang kamu dustakan? (Bidadari-bidadari) yang jelita, putih bersih dipingit dalam rumah." [QS. Ar Rahman : 70-17] Ayat lain juga menyatakan, "Mereka (penghuni surga) bertelekan di atas dipan-dipan berderetan dan Kami kawinkan mereka dengan bidadari-bidadari yang cantik bermata jeli." [QS. Ath Thuur : 20]
Apapun definisi cantik, ketika hal itu bersifat relatif maka, kita tidak bisa memaksakan cantik versi kita kepada orang lain, begitu juga sebaliknya. Dan itu semua, masih pembahasan cantik hanya pada bagian luar (dzohir) belum cantik bagian dalam (batin) yang pastinya akan menimbulkan definisi yang jauh lebih terlihat perbedaanya pada setiap orang yang menilainya.
Maka, Rasulullah jauh-jauh mengingatkan, "Wanita dinikahi karena empat perkara, yaitu karena harta bendanya, kedudukannya, kecantikannya, dan agamanya. Maka pilihlah wanita yang memiliki agama (yang kuat agamanya) niscaya kamu beruntung." [HR. Bukhori Muslim] Dalam riwayat lain disebutkan: "Janganlah kalian menikahi perempuan karena faktor kecantikannya saja karena bisa jadi kecantikannya itu akan membawa kerusakan bagi mereka sendiri. Dan janganlah kamu menikahi mereka karena hartanya saja, karena bisa jadi hartanya itu akan menyebabkan mereka sombong. Akan tetapi nikahilah mereka dengan dasar agamanya. Dan sesungguhnya hamba sahaya (budak) yang hitam yang beragama itu lebih baik." [HR. Baihaqi]
Akhiran, secantik apapun bentuk wajah dan tubuhnyanya, ketika tidak bisa menyenangkan dan menyejukkan hati ketika dipandang, tidak patuh saat diperintah, dan tidak bisa menjaga diri dan keluarga, maka belumlah bisa dikatakan wanita yang cantik.
Categories:
Tausyiyah
0 komentar :
Post a Comment