Hukum Terasi

Posted by Unknown on Saturday, March 01, 2014 with 1 comment
Pembuatan terasi pada umumnya dari ikan-ikan kecil atau udang yang digiles atau dilembutkan bareng dengan kotoran-kotorannya.

Dalam hal ini Imam Ibnu Hajar dan Imam Romli sepakat bahwa apa saja yang terdapat dalam ikan-ikan kecil, baik darah atau kotoran dianggap suci dan diperbolehkan memakannya meskipun bersamaan kotoran. Bahkan Imam Romli memutlakkan, baik ikan besar atau kecil sama saja.

عبارته : وقد اتفق ابن حجر وزياد و م ر وغيرهم على طهارة ما في جوف السمك الصغير من الدم والروث وجواز أكله معه وإنّه لا ينجس به الدهن بل جرى عليه م ر الكبير ايضا لأن لنا قولا قويا أن السمك لادم له

(Kitab Kitab Nihayatuzzain : 43)

وأما حكم الروث فيعفى عنه في السمك الصغير دون الكبير فلا يجوز أكله إذا لم ينزع ما في جوفه لامتزاج لحمه بفضلاته التي في باطنه بواسطة الملح

(Kitab Kitab Bughyatul Mustarsyidin : 15)

Karena dihukumi suci, maka tidak berefek pada sholat. Baik jika terasi itu mengenai pakaian yang akan dipakai untuk sholat atau membersihkan mulut kita setelah makan makanan yang tercampur terasi.

File Dokumen Fiqh Menjawab
Categories: