Menikahi Jin

Posted by Unknown on Wednesday, March 05, 2014 with No comments
Dalam literatur klasik (fiqh), wacana perkawinan lintas alam ini masih menjadi perdebatan antar ulama. Akan tetapi, perdebatan ini hanya meruang seputar masalah apakah sama-sama jenis manusia, menjadi klausul (syarat) dalam keabsahan nikah. Menurut Syaikh Imad bin Yûnus yang didukung oleh Syaikh Ibn Abdissalam, pernikahan manusia dengan jin hukumnya haram dan tidak sah karena berbeda jenis makhluk. Pendapat ini didasarkan pada firman Alloh;

وَاللَّهُ جَعَلَ لَكُمْ مِنْ أَنْفُسِكُمْ أَزْوَاجًا

"Alloh menjadikan bagi kamu isteri-isteri dari jenis kamu." (QS. An-Nahl : 72)

Dalam ayat ini Allah telah menjadikan pasangan manusia dari bangsa manusia sendiri agar manusia bisa sempurna merasakan kedamaian bersama pasangannya. Apabila pasangan bukan dari bangsa sendiri, niscaya kedamaian itu tidak akan dirasakan manusia. Versi ini juga menyitir sebuah hadits Rasululloh saw. yang melarang nikah dengan bangsa jin, "Rasululloh saw. melarang menikahi jin."

Sedangkan menurut Imam aL-Qomuly, pernikahan manusia dengan jin hukumnya sah namun makruh, dan qaul inilah yang dinilai mu'tamad (dijadikan pegangan) oleh Imam Ramli. Versi ini mengatakan bahwa pernikahan lintas alam juga menjanjikan kedamaian kendati tidak optimal, dan larangan dalam hadits tersebut bukan bermakna haram melainkan sekedar makruh. Versi ini juga diperkuat dengan fakta bahwa bangsa jin juga terdiri dari jenis laki-laki dan perempuan layaknya bangsa manusia, bahkan jin juga disebut oleh Nabi sebagai "ikhwanuna" (kawan kita). Dan juga diperkuat lagi oleh sejarah perkawinan nabi Sulaimân dengan Bilqis yang merupakan anak dari pasangan jin dan manusia.

ﻭﻋﺪ ﺑﻌﻀﻬﻢ ﻣﻦ ﺃﺳﺒﺎﺏ ﺍﻟﺘﺤﺮﻳﻢ ﺍﺧﺘﻼﻑ ﺍﻟﺠﻨﺲ ﻓﻼ ﻳﺠﻮﺯ ﻟﻶﺩﻣﻲ ﻧﻜﺎﺡ ﺟﻨﻴﺔ، ﻭﺑﺎﻟﻌﻜﺲ. ﻗﺎﻟﻪ ﺍﻟﻌﻤﺎﺩ ﺑﻦ ﻳﻮﻧﺲ، ﻭﺃﻓﺘﻰ ﺑﻪ ﺍﺑﻦ ﻋﺒﺪ ﺍﻟﺴﻼﻡ ﻭﺗﺒﻌﻪ ﺷﻴﺦ ﺍﻹﺳﻼﻡ ﻭﺍﻋﺘﻤﺪﻩ ﺍﺑﻦ ﺣﺠﺮ، ﻗﺎﻝ ﻷﻥ ﺍﻟﻠﻪ ﺗﻌﺎﻟﻰ ﺍﻣﺘﻦ ﻋﻠﻴﻨﺎ ﺑﺠﻌﻞ ﺍﻷﺯﻭﺍﺝ ﻣﻦ ﺃﻧﻔﺴﻨﺎ ﻟﻴﺘﻢ ﺍﻟﺘﺂﻧﺲ ﺑﻬﺎ. ﺃﻱ ﻓﻲ ﻗﻮﻟﻪ ﺗﻌﺎﻟﻰ: ﻭﻣﻦ ﺁﻳﺎﺗﻪ ﺃﻥ ﺧﻠﻖ ﻟﻜﻢ ﻣﻦ ﺃﻧﻔﺴﻜﻢ ﺃﺯﻭﺍﺟﺎ. ﻭﺟﻮﺍﺯ ﺫﻟﻚ ﻳﻔﻮﺕ ﺍﻻﻣﺘﻨﺎﻥ، ﻭﻓﻲ ﺣﺪﻳﺚ: ﻧﻬﻰ ﺭﺳﻮﻝ ﺍﻟﻠﻪ - ﺻﻠﻰ ﺍﻟﻠﻪ ﻋﻠﻴﻪ ﻭﺳﻠﻢ - ﻋﻦ ﻧﻜﺎﺡ ﺍﻟﺠﻦ. ﻭﺧﺎﻟﻒ ﺍﻟﻘﻤﻮﻟﻲ ﻓﺠﻮﺯ ﺫﻟﻚ ﻭﺍﻋﺘﻤﺪﻩ ﺍﻟﻌﻼﻣﺔ ﺍﻟﺮﻣﻠﻲ، ﻭﺃﺟﻴﺐ ﻋﻦ ﺍﻵﻳﺔ ﺑﺄﻥ ﺍﻹﻣﺘﻨﺎﻥ ﻓﻲ ﺍﻵﻳﺔ ﺑﺄﻋﻈﻢ ﻷﻣﺮﻳﻦ ﻭﻫﻮ ﻻ ﻳﻨﺎﻓﻲ ﺟﻮﺍﺯ ﺍﻵﺧﺮ، ﻭﺍﻟﻨﻬﻲ ﻓﻲ ﺍﻟﺤﺪﻳﺚ ﻟﻠﻜﺮﺍﻫﺔ، ﻻ ﻟﻠﺘﺤﺮﻳﻢ

(I'anatut Tholibin juz 3 hlm 284)

( فلا يجوز للآدمي نكاح جنية ) أي وعكسه اعتمده حج قال لأن الله تعالى امتن علينا بجعل الأزواج من أنفسنا ليتم التآنس بها أي في قوله تعالى { ومن آياته أن خلق لكم من أنفسكم أزواجا } واز ذلك يفوت الامتنان
وفي حديث نهى رسول الله صلى الله عليه وسلم عن نكاح الجن
وأجيب بأنه يجوز أن يكون الامتنان بأعظم الأمرين والنهي للكراهة لا للتحريم ح ل
وعلى كلام القمولي الذي هو المعتمد لو جاءت امرأة جنية للقاضي وقالت له لاولي لي خاص وأريد أن أتزوج بهذا جاز له العقد عليها ومثلها الإنسية لو أرادت التزويج بجني ا هـ شيخنا عزيزي

(Hasyiyah al Bujairomi juz 3 hlm 359)

File Dokumen Fiqh Menjawab
Categories: