Terjemah Safinatunnaja Part 10

Posted by Unknown on Sunday, March 16, 2014 with No comments
(Ngaji Kitab Safinatunnaja ke-46, Rabu 13 November 2013)

(Fasal Empat Puluh Enam)
Dalam kalimat tasyahud terdapat dua puluh satu tasydid, enam belas di antaranya terletak di kalimat tasyahud yang wajib di baca, dan lima yang tersisa dalam kalimat yang menyempurnakan tasyahud (yang sunah dibaca), yaitu:
1. Attahiyyat ; harakat tasydid terletak di huruf Ta.
2. Attahiyyat ; harakat tasydid terletak di huruf Ya.
3. Almubarakatusshalawat ; harakat tasydid di huruf Shad.
4. Atthayyibaat ; di huruf Tha.
5. Atthayyibaat ; di huruf Ya.
6. Lillaah ; di Lam jalalah.
7. Assalaam ; di huruf Sin.
8. A’laika ayyuhannabiyyu ; di huruf Ya.
9. A’laika ayyuhannabiyyu ; di huruf Nun.
10. A’laika ayyuhannabiyyu ; di huruf Ya.
11. Warohmatullaah ; di Lam jalalah.
12. Wabarakatuh, assalaam ; di huruf Sin.
13. Alainaa wa’alaa I’baadillah ; di Lam jalalah.
14. Asshalihiin ; di huruf Shad.
15. Asyhaduallaa ; di Lam alif.
16. Ilaha Illallaah ; di Lam alif.
17. Illallaah ; di Lam jalalah.
18. Waasyhaduanna ; di huruf Nun.
19. Muhammadarrasulullaah ; di huruf Mim.
20. Muhammadarrasulullaah ; di huruf Ra.
21. Muhammadarrasulullaah ; di huruf Lam jalalah.

(Fasal Empat Puluh Tujuh)
Sekurang-kurang kalimat shalawat nabi yang memenuhi standar kewajiban di tasyahud akhir adalah "Alloohumma sholliy ’alaa Muhammad".
(Adapun) Harakat tasydid yang ada di kalimat shalawat nabi tersebut ada di huruf “Lam” dan “Mim” di lafadz “Allahumma”. Dan di huruf “Lam”a di lafadz “Shalli”. Dan di huruf “Mim” di lafadz Muhammad.
(Fasal Empat Puluh Delapan)
Paling sedikitnya salam yang memenuhi standar kewajiban di tasyahud akhir adalah lafadz "Assalaamu’alaikum". Adapun Harakat tasydid yang ada di kalimat tersebut terletak di huruf “Sin”.

(Ngaji Kitab Safinatunnaja ke-47, Rabu 20 November 2013)

(Fasal Empat Puluh Sembilan)
Waktu-waktu shalat maktubah.
1. Waktu shalat Dzuhur.
Dimulai saat tergelincirnya matahari dari tengah-tengah langit ke arah barat dan berakhir ketika bayangan suatu benda menyamai ukuran panjangnya benda tersebut, kecuali bayangan di waktu istiwa'.
2. Waktu salat Ashar.
Dimulai ketika bayangan suatu benda melebihi sedikit dari ukuran panjang benda tersebut dan berakhir ketika matahari terbenam.
3. Waktu shalat Magrib.
Berawal ketika matahari terbenam dan berakhir dengan hilangnya awan (mego: jawa) atau sinar merah yang muncul setelah matahari terbenam.
4. Waktu shalat Isya
Diawali dengan hilangnya awan atau sinar merah yang muncul setelah matahari terbenam dan berakhir dengan terbitnya fajar shadiq. Yang di maksud dengan Fajar shadiq adalah sinar yang membentang dari arah timur membentuk garis horizontal dari selatan ke utara.
5. Waktu shalat Shubuh.
Di mulai dari munculnya fajar shadiq dan berakhir dengan terbitnya matahari.
Warna awan atau sinar matahari yang muncul setelah matahari terbenam ada tiga, yaitu: Awan merah, kuning dan putih.
Sinar merah muncul ketika mahgrib sedangkan sinar kuning dan putih muncul di waktu Isya.
Disunnahkan untuk menunda atau mangakhirkan shalat Isya sampai hilangnya sinar kuning dan putih.

(Ngaji Kitab Safinatunnaja ke-48, Rabu 27 November 2013)

(Fasal Lima Puluh)
Haram melakukan shalat yang tidak mempunyai sebab terdahulu atau sebab yang bersamaan (maksudnya tanpa ada sebab sama sekali, seperti shalat sunnat mutlaq) dalam beberapa waktu, yaitu:
1. Ketika matahari terbit sampai naik sekira-kira sama dengan ukuran tongkat atau tombak (waktu dluha).
2. Ketika matahari berada tepat ditengah tengah langit sampai bergeser kecuali hari Jum’at.
3. Ketika matahari kemerah-merahan sampai tenggelam.
4. Sesudah shalat Shubuh sampai matahari terbit.
5. Sesudah shalat Asar sampai matahari terbenam.

File Dokumen Fiqh Menjawab
Categories: