Terjemah Safinatunnaja Part 11
Posted by
Unknown
on
Sunday, March 16, 2014
with
No comments
(Ngaji Kitab Safinatunnaja ke-49, Jum'at 17 Januari 2014)
(Fasal Lima Puluh Satu)
Tempat saktah (disunnahkan berhenti sejenak sekira membaca subhanallah) pada saat shalat ada enam tempat, yaitu:
1. Antara takbiratul ihram dan do’a iftitah (doa pembuka sesudah takbiratul ihram)
2. Antara doa iftitah dan ta’awudz
3. Antara ta’awudz dan membaca fatihah
4. Antara akhir fatihah dan ta’min (mengucapkan amin)
5. Antara ta’min dan membaca surat (qur’an).
6. Antara membaca surat dan ruku’.
فصل. سكتات الصلاة ستة : بين تكبيرة الإحرام ودعاء الإفتتاح والتعوذ، وبين الفاتحة والتعوذ، وبين آخر الفاتحة وآمين ، وبين آمين والسوره ، وبين السورة والركوع
(Fasal Lima Puluh Dua)
Rukun-rukun yang diwajibkan di dalamnya tuma’ninah ada empat, yaitu:
1. Ketika ruku’
2. Ketika i’tidal
3. Ketika sujud
4. Ketika duduk antara dua sujud
Tuma’ninah adalah diam sesudah gerakan sebelumnya, sekira-kira semua anggota badan tetap (tidak bergerak) dengan kadar tasbih (membaca subhanallah).
فصل. الأركان التي تلزمه فيها الطمأنينة أربعة : الركوع والإعتدال والسجود والجلوس بين السجدتين .الطمأنينة هي : سكون بعد حركة بحيث يستقر كل عضو محله بقدر سبحان الله
Link : https://www.facebook.com/groups/fiqhmenjawab/permalink/446076278854881/
(Ngaji Kitab Safinatunnaja ke-50, Sabtu 18 Januari 2014)
(Fasal Lima Puluh Tiga)
Sebab sujud sahwi ada empat, yaitu:
1. Meninggalkan sebagian dari ab’adhus shalat atau meninggalkan sebagian dari sebagian ab’adhus shalat.
2. Mengerjakan sesuatu yang membatalkan (padahal ia lupa), jika dikerjakan dengan sengaja dan tidak membatalkan jika ia lupa.
3. Memindahkan rukun qauli (yang diucapkan) pada bukan tempatnya.
4. Mengerjakan rukun Fi’li (yang diperbuat) dengan menyerupai penambahan.
فصل. أسباب سجود السهو أربعة :الأول ترك بعض من أبعاض الصلاة أو بعض البعض ، الثاني فعل ما يبطل عمده ولايبطل سهوه إذا فعله ناسيا ، الثالث نقل ركن قولي إلى غير محله ، الرابع إيقاع ركن فعلي مع احتمال الزيادة .
(Fasal Lima Puluh Empat)
Ab’adusshalah (sunnah ab'ad) ada enam, yaitu:
1. Tasyahud awal
2. Duduk tasyahud awal.
3. Shalawat untuk nabi Muhammad saw ketika tasyahud awal.
4. Shalawat untuk keluarga nabi ketika tasyahud akhir.
5. Do’a qunut.
6. Berdiri untuk do’a qunut.
7. Shalawat dan Salam untuk nabi Muhammad saw, keluarga dan sahabat ketika do’a qunut.
فصل. أبعاض الصلاة سبعة : التشهد الأول وقعوده والصلاه على النبي صلى الله عليه وسلم فيه ، والصلاه على الآل التشهد الأخير، والقنوت ،والصلاة على النبي صلى الله علية وسلم وآله فيه
Link : https://www.facebook.com/groups/fiqhmenjawab/permalink/446543082141534/
(Ngaji Kitab Safinatunnaja ke-51, Ahad 19 Januari 2014)
(Fasal Lima Puluh Lima)
Paling sedikitnya (sekurang-kurangnya) mengubur mayit adalah dalam lubang yang bisa menyembunyikan bau mayit dan bisa menjaganya dari binatang buas. Yang lebih sempurna adalah setinggi orang dan seluasnya, serta meletakkan pipi mayit di atas tanah. Dan wajib menghadapkannya ke arah qiblat.
فصل. أقل الدفن حفرة تكتم رائحته وتحرسه من السباع .وأكمله قامة وبسطة، ويوضع خده على التراب ويجب توجيهه إلى القبلة .
(Fasal Lima Puluh Enam)
Mayit boleh digali kembali, karena ada salah satu dari empat perkara, yaitu:
1. Untuk dimandikan apabila belum berubah bentuk.
2. Untuk menghadapkannya ke arah qiblat.
3. Untuk mengambil harta yang tertanam bersama mayit.
4. Wanita yang janinnya tertanam bersamanya dan ada kemungkinan janin tersebut masih hidup.
فصل. ينبش الميت لأربع خصال للغسل إذا لم يتغير ولتوجيهه إلى القبلة وللمال إذا دفن معه والمرأة إذا دفن جنينها وأمكنت حياته
Link : https://www.facebook.com/groups/fiqhmenjawab/permalink/447166305412545/
File Dokumen Fiqh Menjawab
(Fasal Lima Puluh Satu)
Tempat saktah (disunnahkan berhenti sejenak sekira membaca subhanallah) pada saat shalat ada enam tempat, yaitu:
1. Antara takbiratul ihram dan do’a iftitah (doa pembuka sesudah takbiratul ihram)
2. Antara doa iftitah dan ta’awudz
3. Antara ta’awudz dan membaca fatihah
4. Antara akhir fatihah dan ta’min (mengucapkan amin)
5. Antara ta’min dan membaca surat (qur’an).
6. Antara membaca surat dan ruku’.
فصل. سكتات الصلاة ستة : بين تكبيرة الإحرام ودعاء الإفتتاح والتعوذ، وبين الفاتحة والتعوذ، وبين آخر الفاتحة وآمين ، وبين آمين والسوره ، وبين السورة والركوع
(Fasal Lima Puluh Dua)
Rukun-rukun yang diwajibkan di dalamnya tuma’ninah ada empat, yaitu:
1. Ketika ruku’
2. Ketika i’tidal
3. Ketika sujud
4. Ketika duduk antara dua sujud
Tuma’ninah adalah diam sesudah gerakan sebelumnya, sekira-kira semua anggota badan tetap (tidak bergerak) dengan kadar tasbih (membaca subhanallah).
فصل. الأركان التي تلزمه فيها الطمأنينة أربعة : الركوع والإعتدال والسجود والجلوس بين السجدتين .الطمأنينة هي : سكون بعد حركة بحيث يستقر كل عضو محله بقدر سبحان الله
Link : https://www.facebook.com/groups/fiqhmenjawab/permalink/446076278854881/
(Ngaji Kitab Safinatunnaja ke-50, Sabtu 18 Januari 2014)
(Fasal Lima Puluh Tiga)
Sebab sujud sahwi ada empat, yaitu:
1. Meninggalkan sebagian dari ab’adhus shalat atau meninggalkan sebagian dari sebagian ab’adhus shalat.
2. Mengerjakan sesuatu yang membatalkan (padahal ia lupa), jika dikerjakan dengan sengaja dan tidak membatalkan jika ia lupa.
3. Memindahkan rukun qauli (yang diucapkan) pada bukan tempatnya.
4. Mengerjakan rukun Fi’li (yang diperbuat) dengan menyerupai penambahan.
فصل. أسباب سجود السهو أربعة :الأول ترك بعض من أبعاض الصلاة أو بعض البعض ، الثاني فعل ما يبطل عمده ولايبطل سهوه إذا فعله ناسيا ، الثالث نقل ركن قولي إلى غير محله ، الرابع إيقاع ركن فعلي مع احتمال الزيادة .
(Fasal Lima Puluh Empat)
Ab’adusshalah (sunnah ab'ad) ada enam, yaitu:
1. Tasyahud awal
2. Duduk tasyahud awal.
3. Shalawat untuk nabi Muhammad saw ketika tasyahud awal.
4. Shalawat untuk keluarga nabi ketika tasyahud akhir.
5. Do’a qunut.
6. Berdiri untuk do’a qunut.
7. Shalawat dan Salam untuk nabi Muhammad saw, keluarga dan sahabat ketika do’a qunut.
فصل. أبعاض الصلاة سبعة : التشهد الأول وقعوده والصلاه على النبي صلى الله عليه وسلم فيه ، والصلاه على الآل التشهد الأخير، والقنوت ،والصلاة على النبي صلى الله علية وسلم وآله فيه
Link : https://www.facebook.com/groups/fiqhmenjawab/permalink/446543082141534/
(Ngaji Kitab Safinatunnaja ke-51, Ahad 19 Januari 2014)
(Fasal Lima Puluh Lima)
Paling sedikitnya (sekurang-kurangnya) mengubur mayit adalah dalam lubang yang bisa menyembunyikan bau mayit dan bisa menjaganya dari binatang buas. Yang lebih sempurna adalah setinggi orang dan seluasnya, serta meletakkan pipi mayit di atas tanah. Dan wajib menghadapkannya ke arah qiblat.
فصل. أقل الدفن حفرة تكتم رائحته وتحرسه من السباع .وأكمله قامة وبسطة، ويوضع خده على التراب ويجب توجيهه إلى القبلة .
(Fasal Lima Puluh Enam)
Mayit boleh digali kembali, karena ada salah satu dari empat perkara, yaitu:
1. Untuk dimandikan apabila belum berubah bentuk.
2. Untuk menghadapkannya ke arah qiblat.
3. Untuk mengambil harta yang tertanam bersama mayit.
4. Wanita yang janinnya tertanam bersamanya dan ada kemungkinan janin tersebut masih hidup.
فصل. ينبش الميت لأربع خصال للغسل إذا لم يتغير ولتوجيهه إلى القبلة وللمال إذا دفن معه والمرأة إذا دفن جنينها وأمكنت حياته
Link : https://www.facebook.com/groups/fiqhmenjawab/permalink/447166305412545/
File Dokumen Fiqh Menjawab
Categories:
Tausyiyah
0 komentar :
Post a Comment